Oleh: Rara Zarary*
Langkah kaki manusia mulai gelisah
rintih doa menggebu-gebu mengedor pintu langit
semesta rasanya ingin dipeluk
atas impian, harapan, dan ingin yang begitu memuncak; sedang bulan pada kalender sudah diakhir nyawa
“sebentar lagi tahun baru, sedang yang kau dapatkan belum seapa – seberapa”
manusia-masuia semakin gelisah, mengejar waktu
melirik rugi dan untung yang telah tak sadar ia dekap
Desember datang, Tuan
yang dalam hitungan hari akan mengantarkan pada wajah baru, dunia baru, dan gelisah-gelisah baru
selamat berpikir, menyesal, dan tentu berpikir ulang; agar kau tak gagal dalam hitungan keberkian.
Desember mengajakmu berdamai, pada harapan-harapan yang sama sekali belum sempat diperjuangkan, apalagi tercapai.
*Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Sumenep Jawa Timur.