Oleh: Vikroturohmah*
Manis rangkaianmu begitu busuk
Tengadahlah kau dalam angkuhmu
Akan ada masa, saat hijaumu musnah
Akan datang waktu, ketika hujan tak meninggalkan genangannya
Dan kau,
Mengapa tegak dengan prinsip konyolmu
Tak satupun serangga yang sudi dengan kelezatan kejumu
Hei, kau yang di sana
Kertas-kertasmu menjadi pembungkus egomu
Tapi kau tak menyadari
Berpuluh-puluh hidung mencium busukmu
Kini, kau berjuang menebar roses
So many roses
Duhai Sang Pemberi Impian
Duniaku tak sudi bersamanya
Bawa aku dalam fantasiku
Biarlah, raga tak sejalan dengan jiwa
Namun raga tetap setia pada jiwa
*Santri Ponpes Miftahul Huda Cigaru 1 Majenang Cilacap