KH. Salahuddin Wahid saat menyampaikan sambutan dalam acara Silaturahim dan Halal bi Halal Pesantren Tebuireng pada Sabtu (01/07/2017) di Aula lantai 3 Gedung KH. M. Yusuf Hasyim. (Foto: Masnun)

Tebuireng.online– Di sela libur Hari Raya Idul Fitri 1438 H., Pesantren Tebuireng mengadakan acara silaturrahim dan halal bi halal bersama Pengasuh, KH. Salahuddin Wahid. Acara ini dihadiri oleh seluruh dewan guru, asatidz, pengurus pondok putra/putri, dan karyawan unit pendidikan di lingkungan Pesantren Tebuireng di Aula Bachir Achmad Gedung KH. M. Yusuf Hasyim lantai 3 pada Sabtu (01/07/2017).

Acara ini diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh bapak H. Kusnadi, S.H., M.Si., Mudir Bidang Pendidikan Sekolah Pesantren Tebuireng. H. Kusnadi menyampaikan beberapa capaian yang telah diraih oleh unit-unit pendidikan di Pesantren Tebuireng. Santri Madrasah Aliyah sebanyak 101 anak diterima di perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri.

“Yang di luar negeri di antaranya adalah al-Azhar Mesir dan Turki. Bila diprosentasekan sebesar 60% santri yang diterima,” ungkap Alumnus SMA A. Wahid Hasyim itu.

Sedangkan di SMA Abdul Wahid Hasyim terdapat 65 siswa yang diterima di perguruan tinggi. SMA Trensains mendapatkan peringkat ke 3 terbaik se-Jombang dalam nilai ujian nasional.

“Insya Allah sejarah pertama di kabupaten Jombang sekolah swasta yang baru meluluskan langsung menduduki peringkat 3,” lanjut H. Kusnadi.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah menyampaikan bahwa di tahun kemarin ada 3 cabang yang didirikan oleh Pesantren Tebuireng, yaitu di Sulawesi Utara, di Ambon, dan di Banten.

“Yang dimaksud cabang itu kita tidak harus memiliki pesantren itu. Tapi memberikan sumbangsih untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan cara mengirim sejumlah ustadz ke tempat itu,” tutur Gus Sholah.

Di Sulawesi Utara, lanjut Gus Sholah, sudah dikirim dua orang ustadz yang sampai saat ini masih tetap di sana. Sementara itu, untuk cabang Ambon akan dikirim setelah adanya tahun ajaran baru dibuka, sedangkan di Banten masih peletakan batu pertama pada tanggal 18 April 2017 lalu.

“Jadi (cabang Banten) belum bisa di ditempati. Tahun depan mudah-mudahan kita bisa menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di Pesantren Tebuireng  8, Kabupaten Serang,” harap adik Gus Dur ini.

Setelah menyampaikan beberapa capaian Pesantren Tebuireng, utamanya dalam dunia pendidikan, Gus Sholah berpesan agar pihak yang terlibat, tidak mudah puas dengan capaian-capaian itu.

“Tidak ada kata ‘menyerah’, kita harus bisa melakukan upaya-upaya  yang memang perlu kita lakukan untuk memperbaiki,” ungkap menantu mantan Menteri Agama RI, KH. Saifuddin Zuhri tersebut.

Acara silaturrahmi dan halal bi halal ini diakhiri dengan doa dan musafahah bersama pengasuh dan seluruh dewan guru beserta karyawan Pesantren Tebuireng. Usai acara, para hadirin dipersilahkan menyantap hidangan ala lebaran yang telah disediakan oleh panitia.


Pewarta:             M. Masnun

Editor/Publisher:  M. Abror Rosyidin