Ilustrasi seseorang terkena Trolling dan Cyberbullying

Oleh: Aisyahtul Ummarah Sulistyowati*

Anxiety atau kecemasan adalah suatu kondisi yang umum dialami oleh banyak orang. Namun, ketika kecemasan tersebut menjadi berlebihan dan mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang, hal tersebut dapat dianggap sebagai gangguan kecemasan yang perlu ditangani secara serius. Dalam artikel ini, kita akan membahas peran psikologi dalam membantu individu yang mengalami kecemasan berlebih (anxiety) dan bagaimana pendekatan psikologis dapat memberikan solusi dan dukungan yang diperlukan.

Penderita gangguan kecemasan atau anxiety disorder umumnya memiliki pikiran negatif serta rasa cemas atau gelisah berlebihan yang sulit dihilangkan. Rasa cemas tersebut dapat muncul karena berbagai macam penyebab, seperti fobia, panic attack, atau lainnya. Lalu, bagaimana cara menghadapi gangguan kecemasan pada anggota keluarga?

Tinggal dan menghadapi seseorang yang mengalami gangguan kecemasan bukanlah hal mudah. Dalam beberapa kondisi, penderita gangguan kecemasan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal. Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan gangguan kecemasan, mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Sebagai support system utama, Anda juga perlu untuk mengetahui tips atau cara menghadapi gangguan kecemasan pada anggota keluarga berikut ini:

Pahami Penyebabnya

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Berbeda dengan panic attack, gangguan kecemasan atau anxiety disorder umumnya dipicu oleh suatu penyebab atau faktor. Jadi, cara menghadapi gangguan kecemasan pada anggota keluarga yang pertama adalah mencari lebih dahulu akar penyebabnya. Tidak harus bertanya secara langsung, Anda dapat mengamati perilakunya dan menjadi lebih perhatian.

Menjadi Pendengar yang Baik

Cara menghadapi gangguan kecemasan pada anggota keluarga yang kedua adalah cobalah menjadi pendengar yang baik. Bisa jadi anggota keluarga yang mengalami gejala gangguan cemas tidak menyadari betul kondisi dirinya sendiri. Dalam situasi tersebut, Anda bisa menjadi pendengar untuk mendengarkan semua keluh kesah. Bisa jadi sebenarnya mereka juga ingin menyampaikan apa yang dirasakan dan penyebab kegelisahan. Hindari terlalu memaksakan pendapat pribadi agar tidak menyinggung atau menyulut emosi. Jangan menghakimi, melainkan mendengarkan sehingga anggota keluarga dapat menyadari bahwa Anda benar-benar peduli dan menyayanginya.

Jangan Takut dengan Emosinya

Ketika sedang kambuh, tidak jarang penderita anxiety disorder tiba-tiba mengamuk, berteriak, menangis, berbicara tidak jelas, atau melakukan respons lainnya. Cara menghadapi gangguan kecemasan pada anggota keluarga yang selanjutnya adalah dengan menerima keadaannya dan jangan takut. Kita harus tetap tenang dan tidak tersulut emosi karena bisa memperburuk keadaan. Kuncinya adalah mengendalikan ketakutan kita sendiri ketika menghadapi anggota keluarga dengan anxiety disorder.

Ajak Olahraga Rutin

Tidak ada salahnya menyempatkan waktu untuk berolahraga bersama. Olahraga dapat meningkatkan suasana hati dan diyakini bisa mengurangi perasaan cemas pada penderita anxiety disorder. Aktivitas olahraga ringan seperti jogging, bersepeda, senam, atau lainnya dapat melepaskan endorfin yang dapat menurunkan stres dan menumbuhkan perasaan senang. Usahakan untuk rutin berolahraga satu atau dua kali setiap minggu saat pagi hari. Akan lebih baik jika melakukan olahraga yang memang disenangi oleh penderita gangguan cemas tersebut.

Konsumsi Makanan Bergizi

Membantu menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi juga termasuk cara menghadapi gangguan kecemasan pada anggota keluarga. Terutama jika tinggal satu rumah, Anda dapat berperan dalam pengaturan makanan bergizi. Jangan lewatkan waktu makan karena bisa membuat penderita menjadi tidak berenergi dan menyebabkan emosi menjadi tidak stabil. Selain itu, kurangi makanan atau minuman dengan kandungan kafein karena dapat meningkatkan rasa cemas.

Kurangi Kecemasan Anda Sendiri

Hal ini sangat penting Anda lakukan, terutama jika penderita anxiety disorder tersebut adalah pasangan Anda sendiri. Ketika kita menghabiskan waktu bersama orang-orang dengan gangguan kecemasan dan stres, misalnya, kita bisa mulai merasakan emosi mereka. Yang dimaksudkan di sini bukan berarti Anda akan mengalami kondisi yang sama, hanya saja Anda dapat menangkap dan mulai merasakan emosi yang sama. Untuk mengantisipasinya, Anda dapat melakukan beberapa cara agar dapat mengendalikan diri sendiri. Misalnya dengan melakukan meditasi, yoga, atau meluangkan waktu untuk me time.

Ajak Bicara dan Rekomendasikan Pemeriksaan Medis

Tidak sedikit yang memilih untuk white lies atau berbohong demi kebaikan agar tidak menyinggung anggota keluarga dengan gangguan kecemasan. Namun, hal ini jika terus dibiarkan justru dapat memperburuk keadaan. Menghadapi anggota keluarga dengan gangguan kecemasan lewat berbicara jujur tetap bisa dilakukan asalkan Anda mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berbicara dari hati ke hati. Selain itu, usahakan berbicara berdua saja di tempat yang nyaman.

Ingatlah bahwa Anda bukan terapisnya. Sebisa mungkin Anda harus menyarankan orang tersebut untuk melakukan pemeriksaan kondisi ke rumah sakit. Anjurkan untuk mendapatkan tindakan secara medis dan Anda siap selalu menemaninya. Sebagai support system, Anda dapat membantu namun tidak untuk mengatasinya sendiri. Gangguan kecemasan bukanlah kondisi yang dapat dianggap remeh, melainkan harus mendapatkan penanganan khusus melalui terapi atau pengobatan.

*Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta.