Sumber: http://jalan-dakwah.com/fatal-jauhi-perbuatan-ini-agar-amal-ibadah-seumur-hidup-kita-tidak-sia-sia/

Oleh: Luluatul Mabruroh*

حظ النفس فى المعصية ظاهرجلي وحظها في الطاعات باطن خفي ومداومة ما يخفي صعب علاجه

“Kesenangan-kesenangan nafsu dalam maksiat merupakan perkara yang dhohir dan jelas, sedangkan kesenagan – kesenangan nafsu dalam ketaatan adalah perkara yang sifatnya bathin/samar, dan mengobati perkara yang masih samar sulit untuk menyambuhkannya”.

(Syarah Al-Hikmah no 170).

Dalam Ibarat tersebut dijelaskan bahwa perkara yang disenangi nafsu dalam hal kemaksiatan merupakan perkara dhohir yang mana efek negatifnya langsung menciderai ataupun melukai pelakunya serta pengaruhnya akan tampak ditengah masyarakat.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Hal itu disebabkan, umumnya nafsu maksiat lebih bersifat materi. Akan halnya meminum khomer, berzina, berbohong, menipu, bermain di tempat-tempat judi dan perbuatan tercela lainnya, kesemuanya merupakan perkara dhohir yang termasuk dalam kesenangan nafsu maksiat. Akan tetapi kesenangan-kesenangan tersebut akan memberikan dampak negatif yang akan berpotensi merusak tatanan kehidupan sosial dan keharmonisan hubungan sosial yang berlangsung di dalam keluarga maupun masyarakat. Oleh sebab itu, pengaruh buruk ini cukup menjadi pengingat bagi si pelaku dan orang lain agar tindakan tercela tersebut tidak lagi dilakukan.

Beda halnya dengan kesenangan nafsu yang mengacu dalam hal ketaatan. Kesenangan nafsu dalam hal ketaatan adalah tindakan yang samar, sebab menyangkut tindakan hati. Kesenangan nafsu dalam ketaatan dapat melukai dan menjadikan dosa bagi orang yang taat. Namun karena hal itu merupakan sesuatu yang samar, maka tidak ada yang bisa merasakan kelembutan penyakit ini kecuali si pelaku sendiri. Jadi tiada seorang pun yang dapat mencegahnya dari penyakit yang menyerang ibadahnya kecuali dirinya sendiri.

Jika diamati kemballi tugas-tugas dakwah, jihad, amar makruf, dzikir/kholwah, menyerahkan kelebihan harta bagi yang berhak menerimanya secara dhohir merupakan kegiatan ibadah untuk menuju ketaatan kepada Allah. Lalu dari mana penyakit nafsu itu tiba-tiba datang dan menggerogoti pahala ibadah tersebut?S

Samarnya kesenangan nafsu tersebut bisa saja datang dari pujian orang lain terhadapnya, ketenarannya, dan perasaan si pelaku yang merasa bahwa dirinya lebih baik daripada orang lain. Bahaya dari penyakit ini adalah dalam hal kesamarannya yang tidak bisa dipantau dan diteliti orang lain sehingga tiada seorangpun yang mampu mencegah dan mengingatkannya kecuali dirinya sendiri dengan senantiasa meniatkannya secara ikhlas seluruh ibadahnya hanya untuk Allah.

وهويعلم ما تسرون وما تعلنون (النحل : 19)

Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan” (an Nahl : 19)

Kesenangan nafsu ini disebut dengan باطن الإثم (Dosa yang samar/bathin). seseorang yang beribadah tidak sadar terhadap penyakit ini sebab tertutup oleh dhahirnya ibadah dan ketaatan. Maka sepantasnya seorang hamba selalu sadar dan waspada bahwa Allah selalu mengawasi, sebab Allah Maha melihat, mengetahui akan ketidakjuujuran mata dan apa yang disamarkan oleh hati.


*Mahasiswi Unhasy


*Disarikan dari Syarah Al-Hikam, karangan Ibnu ‘Athaillah as-Sakandari.