sumber ilustrasi: adobe stoke

Oleh: Ghaitsa Fauziyah*

adalah kota cinta
tak mati meski jantungnya menyepi
lentera-lentera menyala di sudut diri
dipahat masa dan tetap sama

di mana kerangkamu berlari
menyapa gedung-gedung tinggi
dan hilang jejakku di ujung duri

kau
sunyi

namun meriuh nyawamu pada aku yang menjauh
biar renggang hilang dan padam
di sudut kota yang jauh, separuh degup
abadi menyimpan napasmu

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

*Santri Walisongo Jombang