Sosok komposer Hymne Mahad Aly Hasyim Asy’ari, Ahmad Sulthon Arrosyid saat menerima penghargaan mahasantri cumlaude.

Tebuireng.online– Saat acara Wisuda Mahad Aly Hasyim Asy’ari, Ahad (28/8/2022), sejumlah wisudawan berprestasi dipanggil satu persatu ke atas panggung untuk menerima penghargaan. Salah satu wisudawan tersebut adalah Ahmad Sulthon Arrosyid, sosok Komposer Hymne Ma’had Aly Hasyim Asy’ri yang berjudul “Ala Darbil Hasyimi.”

Lagu yang dikarang langsung oleh alumni MAHA, Dr. Muhammad Anang Firdaus -saat ini menjabat sebagai Wakil Mudir Bidang Kurikulum- menggunakan gubahan syair berbahasa Arab. Kemudian oleh Ahmad Sulthon Arrasyid atau akrab disapa Sulthon, disusun notasi dan iramanya agar dapat dilantunkan dalam setiap agenda MAHA.

Pria asal Mojokerto tersebut menjelaskan bahwa Hymne MAHA pada awalnya tidak berirama seperti sekarang. Awalnya, irama hymne tersebut sama seperti irama yang sering dipakai diberbagai majlis salawat atau diba’an. Namun, beliau memiliki inisiatif untuk membuat irama khas agar hymne ini memang menjadi identitasnya MAHA.

“Waktu itu Ustadz Anang meminta teman saya yang bernama Kumil Laila untuk menyanyikan hymne tersebut. Namun Kumil menawarkan saya saja yang menyanyikannya. Kemudian, saya kurang setuju. Karena pada awalnya irama yang digunakan merupakan irama yang nggak asing di telinga atau biasa dilantunkan di acara diba’an oleh orang-orang,” ungkapnya.

Sulthon tidak menyerah, Ia terus berusaha hingga akhirnya berpikir bahwa Hymne Ma’had Aly Hasyim Asy’ari ini, harusnya memiliki nada atau irama yang khas. Karena ini bagian dari identitas MAHA. “Setelah beberapa hari, saya coba gremeng-gremeng (Jawa, bergumam), akhirnya, terbentuklah nada seperti sekarang ini. Kemudian saya tawarkan ke Ustadz Anang, dan beliau pun setuju,” terangnya saat diwawancara.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kendati demikian, pria yang sempat menjadi vokal banjari Ma’had Aly itu juga menyampaikan, bahwa dalam mengarang iramanya tidak semudah yang dibayangkan.

“Tentu tidak semudah itu. Dari segi pelafalan dan nada, beberapa kali direvisi oleh para masyayikh. Karena, ada susunan kata yang kurang pas menurut kaidah atau pun nada yang dapat merubah maknanya,” terangnya.

Hingga akhirnya, sempurna dan dilakukan rekaman. Proses rekaman juga tidak sekali jadi, tapi beberapa kali. Karena ada beberapa kunci musik yang kurang pas dengan nada. Meskipun begitu, beliau merasa sangat senang sekali, karena dapat memberikan dedikasi ke lembaga tempatnya menimba ilmu.

“Saya sangat bersyukur, karena mungkin dengan ini saya bisa bermanfaat untuk kampus. Insyaallah ini adalah bagian dari amal jariah, ketika saya ikhlas dan diterima. Tentu hymne ini akan terus dinyanyikan di setiap event atau momen-momen penting di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari,” tuturnya.

Hymne Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, Klik tautan di bawah ini:

https://www.youtube.com/watch?v=EG-J8qt4Z14


Pewarta: Fahrizal