M. Fawaz Al-Badawi, Mahasantri Mahad Aly Hasyim Asy’ari yang berkunjung ke Cina.

Inilah sosok santri yang pernah merasakan atmosfer mencari ilmu di negara Cina. Mahasantri bernama M. Fawaz Al-Badawi merupakan mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, yang berkesempatan untuk menceritakan pengalamanya selama di Negeri Cina kepada tim redaksi tebuireng.online

Bagaimana kisah perjalanan anda ketika berkunjung ke Negeri Cina?

Kegiatan santri Indonesia untuk perdamaian dunia ini merupakan lanjutan dari acara peringatan Hari Santri Nasional tahun 2019 dan acara ini dikhususkan untuk Mahad Aly se Indonesia.

Awalnya saya tidak ada niat untuk ikut kegiatan ini tapi ada dari beberapa teman saya mengatakan, “mas Fawaz kok nggak ikut padahal kan bisa bahasa Inggris?” dari situ timbul motivasi, yaudah bismillah saya coba ikut.

Sebelum kita seleksi atau wawancara di kantor Kementerian Agama RI, kita juga ada seleksi di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari sendiri dan diikuti sekitar 15 anak, tapi keluhan rata-rata dari anak-anak yaitu masalah bahasa Inggris.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Mereka sudah pandai menulis berbicara tapi bahasa Inggrisnya yang masih kurang. Dari 15 tersebut diambil 3 yang mana 3 ini dikirim ke Jakarta.

Apa rahasia anda bisa menjadi perwakilan mahasantri yang berangkat ke Cina?

Sebenarnya nggak ada, tapi dari saya sendiri itu memang bekalnya dari percaya diri. Kira-kira apa saja tes yang perlu diikuti?

Tesnya itu yang pertama kita disuruh membuat semacam artikel singkat 5 lembar kemudian tes wawancara. Wawancara ini menggunakan bahasa Inggris di Kementerian Agama RI yang ditanyakan di dalam wawancara yaitu yang pertama masalah santri kemudian kedua masalah negara dan ketiga yaitu bagaimana peran santri untuk negara. Kemudian juga saya dites untuk baca kitab di sana.

Pengalaman apa saja yang anda dapatkan di Negeri Cina?

Kegiatan kita di sana yaitu yang pertama kita berkunjung ke Kementerian Luar Negeri RI yang berada di Beijing dilanjutkan dengan berbincang bersama PCI NU Beijing di sana, kemudian kita juga berkunjung ke Kementerian Luar Negeri Cina dan juga sempat berkunjung ke CIA (China Islamic Association) yaitu pusat Islam yang berada di Cina.

Dan juga berkunjung ke tempat-tempat budaya yang berada di Cina diantaranya yaitu museum negeri Cina, great wall Cina, dan juga temple of heaven. Dan juga berkunjung ke perusahaan teknologi ternama di Cina.

Pesan-pesan apa yang mungkin bisa anda sampaikan pada teman-teman mahasantri lainnya?

Mungkin pesan saya untuk para santri itu yang pertama kita harus percaya diri. Kita juga harus bisa lebih bagus daripada mahasiswa ataupun siswa yang berada di luar.

Santri bukan hanya bisa belajar kitab saja tetapi apa yang dipelajari oleh sekolah-sekolah ataupun universitas lain kita harus bisa menguasai juga, salah satunya yaitu masalah bahasa Inggris walaupun kita santri kita juga harus bisa menguasai bahasa Inggris bukan hanya bahasa Arab saja.

Profil Singkat:

Nama: M. Fawaz Al-Badawi
Tetala: Lombok Tengah, 07 Mei 2000
Pendidikan: MI Manba’ul Ulum Lombok, MTs Manba’ul Ulum Lombok, MA Manba’ul Ulum Lombok, Ma’had Aly Hasyim Asy’ari
Organisasi: Wakil Ketua Osis MA Manba’ul Ulum, Wakil Ketua IPNU Komisariat Manba’ul Ulum, Ketua Kudaireng Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, Biro Pendidikan PMII Rayon Yusuf Hasyim Biro Dakwah dan Pendidikan IKAMU (Ikatan Alumni Manba’ul Ulum)

Pewarta: Dimas Setyawan