tebuireng.online— Meski sudah 7 tahun kembali ke haribaan ilahi, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur selalu menjadi daya tarik yang tidak pernah lepas dari perhatian. Setiap tahun peringatan wafat beliau, selalu digelar di berbagai daerah, termasuk Pesantren Tebuireng yang menjadikannya sebagai agenda akbar tahunan yang selalu menjadi sorotan.
Tahun ini, pada peringatan 7 tahun wafatnya Gus Dur yang dilaksanakan pada Sabtu (07/01/2017) di Pesantren Tebuireng, walau diadakan secara sederhana, karena tidak dihadiri oleh pejabat eksekutif negera, panitia tetap berusaha membuatnya menjadi sangat meriah, sarat hikmah, dan penuh berkah. Pasalnya beberapa kiai besar Jawa Timur dan tokoh nasional, termasuk keluarga dan beberapa sahabat Gus Dur akan hadir dalam acara tersebut.
Kiai besar Jawa Timur yang diundang di antaranya adalah KH. M. Hasan Mutawakkil Alallah, KH. Miftachul Akhyar, Dr.KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., Dr. KH. Nasrullah Affandi, M.A., KH. Imam Haromain dan beberapa kiai lain. Ketua Panitia, Ustadz Iskandar mengatakan bahwa Konsulat Jendral Amerika, Jepang, dan China juga telah konfirmasi kehadiran mereka pada haul tahun ini.
Adapun susunan Acara malam nanti, dimukadimahi dengan Shalawat 1000 Rebana yang berkolaborasi dengan Kumpulan Banjari dan Hadrah Tebuireng (Kubah Ireng) di serambi Masjid Tebuireng pada pukul 15.00 WIB. Pada acara puncak yang dimulai pukul 19.00 WIB nanti, akan diawali dengan pembacaan Surat Yasin yang akan dipimpin oleh KH. Nur Hannan, Lc., M.Hi., Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, dan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh KH. Masduqi al Hafidh.
Setelah itu, gema wahyu ilahi dilantunkan oleh Muhammad Danial dari PP. Madrasatul Qur’an Tebuireng. Selanjutnya sambutan keluarga akan disampaikan oleh istri mendiang Gus Dur, Ibu Nyai Hj. Shinta Nuriyah disusul kemudian dengan sambutan Pengasuh Pesantren Tebuireng Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid. Sambutan atas nama sahabat akan disampaikan oleh dua orang sahabat Gus Dur, yaitu Mantan Dubes RI untuk Lebanon, KH. Abdullah Syarwani dan intelektual Muhammadiyah Dr. M. Habib Chirzin. Keduanya juga sekaligus akan menyampaikan testimoni persahabatan dan kenangan bersama Sang Guru Bangsa.
Lalu, pada acara puncak, akan diisi dengang ceramah agama oleh seorang ulama dari tanah Bugis, yang juga merupakan sahabat Gus Dur, yaitu Anregurutta H. Sanusi Baco, Lc. Tokoh agama kelahiran Maros, 04 April 1937 ini adalah Ketua MUI dan Rais Syuriah PWNU Sulawesi Selatan. Beliau yang sekarang berusia 80 tahun itu adalah sahabat Gus Dur ketika keduanya menimba ilmu di Negeri Piramid Mesir.
Pewarta: Muhammad Abror
Editor: M. A. Rosyidin
Publisher: Abror
