imagestebuireng.online– Jombang, Sholat Jum’at hari ini, 14 Pebruari 2014 nampak berbeda dari sholat jumat pada biasanya. Pasalnya Jumat kali ini para jamaah sholat dikabupaten Kediri dan sekitarnya was-was dengan abu vulkanik letusan Gunung Kelud yang beterbangan.

Dampak abu vulkanik letusan gunung kelud kediri jawa timur, tidak hanya menimpa aktivitas perokomian warga, tapi juga dirasakan oleh para santri.

Tak terkecuali santri pondok pesantren tebuireng. Kegiatan ibadah juga sempat terganggu akibat bertebarannya abu vulkanik di lingkungan pesantren.

Bahkan saat sholat Jum’at akan dilaksanakan ada pertanyaan terkait memakai masker saat sholat.

Menurut mahasantri Ma’had Aly dan mahasiswa program scholarship di afrika selatan, Yayan Musthafa ketika dihubungi oleh reporter Majalah Tebuireng mengatakan boleh.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

” Ya sah memakai masker saat sholat. Tanpa masuk ke bab dhorurah (darurat) sudah bisa dikatakan boleh.  Apa lagi masih dalam keadaan biasa saja, karena memang debu saat ini masih tebal dan dihawatirkan mengganggu kesehatan.”

Dia menambahkan, jikalaupun mau menerapkan menerapkan teori 7 anggota badan yang dipakai sujud, memakai masker saat sholat juga boleh.

Menurutnya, ada beberapa hal yang memang harus diperhatikan dalam menentukan suatu hukum termasuk azman (waktu) dan amkinah (tempat/kondisi). Tidak bisa disamakan kondisi orang arab dengan orang indonesia secara lengkap.

Sejak pagipun pihak pesantren telah menghimbau para santrinya untuk memakai masker. Bunyai Faridah juga menghimbau hal itu melalui para Pembina santri.

Gus Sholah, Pengasuh Pesantren Tebuireng pun memakai masker, seperti yang disampaikannya melalui akun twitternya @Gus_Sholah, Jum’at (14/2).

@Gus_Sholah: Sy pakai masker. @sriyadi: Bgm hukumnya pakai masker saat sholat pdhl abu Kelud deras masuk masjid? td sy ditegur imam Jumatan @syukronamin

Sampai sore ini debu masih menyelimuti beberapa daerah tebuireng dan sekitarnya. Para santri dan pihak pondok pesantren tebuireng berharap bencana ini cepet selesai, tidak terjadi letusan susulan dan tidak semakin membahayakan warga. (ABR/tbi.org)