Warga yang tak tertampung di dalam Pesantren Tebuireng, membludak hingga jalan raya. Panitia menyediakan layar siaran langsung acara di makam.
Warga yang tak tertampung di dalam Pesantren Tebuireng, membludak hingga jalan raya. Panitia menyediakan layar siaran langsung acara di makam.

tebuireng.online– Pondok Pesantren Tebuireng kembali ramai dengan adanya Haul ke-6 Gus Dur, Sabtu (26/12/2015). Acara yang dihadiri oleh Wakil Presiden RI Drs. H. M. Jusuf Kalla ini berjalan lancar, dengan beberapa rentetan acara, di antaranya Khatmil Qur’an di beberapa mushalah dan masjid di Jombang pada siang harinya dan acara inti Pengajian Akbar, pukul 20.00-10.30 WIB tadi . Banyak warga masyarakat dari berbagai daerah rela datang ke Tebuireng, untuk menghadiri haul Sang Guru Bangsa tersebut.

Di mata warga, Gus Dur adalah sosok panutan bagi keluarga dan khalayak umum, karena beliau merupakan sosok yang memiliki banyak kekurangan  namun memiliki sejuta kelebihan. Seperti Ibu Emi, seorang warga yang setiap tahun menghadiri haul Gus Dur menganggap putra Kiai Wahid Hasyim tersebut sebagai tauladan. “Gus dur itu sosok yang tangguh dengan ilmu, serta menjadi panutan bagi keluarga kami,” ujar Ibu Emi.

Sama dengan Ibu Emi, Bapak Abdurrohim dari Mojokerto juga memberikan pelajaran-pelajaran Gus Dur kepada keluarganya. Hal itu ia lakukan karena baginya, Gus Dur adalah sosok yang patut untuk dianut dan diresapi segala cita-cita mulianya. Ia mengaku sangat terinspirasi dengan kesederhanaan Gus Dur, guyonannya, kritikan halusnya, dan perkataanya yang mengandung maksud dalam dan jangka panjang.

Dalam acara ini, keluarga Gus Dur diwakili oleh adik beliau, dr. Umar Wahid. Dalam sambutannya beliau menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut menyukseskan acara Haul Gus Dur kali ini. “Atas nama keluarga saya ucapkan terima kasih kepada Wapres Jusuf Kalla yang telah menghadiri haul Gus Dur. Kepada panitia dan semua pihak yang membantu terlaksananya acara ini, serta permohonan maaf dari Bu Shinta dan putri-putri Gus Dur tidak bisa menghadiri acara ini, karena dalam waktu bersamaan di kediaman beliau di Ciganjur Jakarta, juga berlangsung acara yang sama,” ujar Gus Umar.

Acara tahunan Pesantren Tebuireng ini menjadi sebuah moment yang sangat dinantikan oleh khalayak umum, karena dapat mengenang sosok Gus Dur. “Gus dur adalah sosok yang saya kagumi, jadi saya sangat senang dengan adanya acar haul, meskipun beliau sudah tiada namun karisma beliau masih terasa dan memberikan keberkahan bagi orang banyak,” ujar bapak penjual karpet plastik. “Buktinya, saya juga bisa jualan, dapet uang buat nafkah,” tambahnya dengan senyum bahagia. (novi/abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online