Tebuireng.online-  Sabtu (02/09/19) momentum tahun baru 1441 Hijriyah, acara bedah buku “Fikih Gus Dur” karya Dr. Johari digelar oleh panitia dan Dema (Dewan Mahasantri) Ma’had Aly Hasyim Asy’ari. Bertempat di Aula Ma’had Aly, acara ini dihadiri oleh segenap mahasantri dan sejumlah dosen. Gema Muharram 1441 H ini merupakan agenda rutin di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari dalam menyongsong tahun baru Islam.

Membentuk dunia literasi di lingkungan, tak hanya dengan kalangan sendiri saja. Namun diimbangi dengan keilmuan dan wawasan luas adalah salah satu tujuan diadakan acara bedah buku ini. Sebelum acara bedah buku, pra acara ditampilkan banjari dan beberapa sambutan-sambutan.

Sambutan pertama, oleh ketua panitia, saudara Ilham Zihaq, “Banyak peneliti yang meneliti tentang Gus Dur dalam kebangsaan dan lainnya, namun penelitian tentang fikih (Gus Dur) kurang, maka dari itu dengan adanya buku Fikih Gus Dur ini semoga lebih baik kedepan,” ucapnya.

Harapan yang besar dan terimakasih juga disampaikan oleh Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, diwakili oleh KH. Muthoharun Afif, “Saya berharap semoga kalian mahasantri bisa melanjutkan apa yang kita laksanakan di masyarakat ini, kita bisa mengambil suri teladan yaitu dari Gus Dur,” harap pengasuh Ponpes Sabilul Muttaqin Mojokerto ini.

Acara bedah buku Fikih Gus Dur dihadiri langsung oleh penulis, Dr. H. Johari Sidroh, “Asal mula saya menyusun buku ini karena tuntutan disertasi, bermula dari hal sederhana. Saya mengambil fikih karena proses ijtihad manusia dalam menjawab setiap persoalan yang terjadi. Fikih dipahami secara kontekstual dan bukan statis. Oleh karena itu, fikih untuk kepentingan manusia. Dan Gus Dur membuat sebuah buku ‘Tuhan Tidak Perlu Dibela’ karena itu,” papar pengajar ushul fiqh Tebuireng ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pembanding dalam bedah buku ini, H. A. Roziqi Lc., M.H.I., “Pada buku yang ditulis Ust. Johari ini sudah lengkap dan di dalamnya mengkaji fikih secara dinamis dan konstektual dan solutif. Pada buku tersebut, Ust.  Johari berani dalam mengambil usul fikihnya,” jelas kepala sekolah MASS ini.


Pewarta: Rizka

Publisher: MSA