Salah satu penampilan peserta Gema Takbir
Salah satu penampilan peserta Gema Takbir

tebuireng.online– Gema takbir Idul Adha menggema di langit-langit Pondok Pesantren Putri Walisongo, Cukir Jombang. Tepatnya Ahad Malam (12/09/2016), telah diadakan Lomba Gema Takbir Wolisongo. Acara ini diadakan setiap tahun. Selain ikut menyemarakkan malam takbir Idul Adha, tujuan diselenggarakaanya acara ini juga untuk menghibur santriwati yang tidak pulang kampung.

Lomba dimulai pukul 20.30 WIB dan dibuka dengan penampilan pengurus PPP. Walisongo. Lomba diikuti oleh santriwati Walisongo sendiri dengan mendelegsikan 15 orang dari masing-masing mabna (asrama). Setiap delegasi mabna wajib menampilkan 1 lagu wajib, takbir dan 1 lagu sunah, lagu bebas.

Dibumbui dengan drama, musikalisasi puisi sampai wayang menjadikan setiap pertunjukkan mabna tampil memukau. Terdapat dua juri ahli untuk menilai setiap pertunjukan. Kriteria penilaian lomba meliputi kreatifitas, kekompakan, kesopanan dan ketepatan waktu. Setelah nilai dikalkulasi, diambil 3 juara dari 8 peserta lomba. Juara 1 diperoleh Mabna Tsadis, Juara 2 Mabna Ula, dan Juara 3 Mabna Tsani.

“Acara ini tidak semata-mata untuk mencari juara 1, 2, atau 3, tapi agar santriwati bisa merasakan kebesaran Allah dengan mengumandangkan takbir di malam Idul Adha”, ujar Ustadzah Ratih selaku pembimbing mabna.

Acara dilajutkan dengan takbiran di mushalla dan halaman pondok sampai menjelang subuh. Berbeda dari tahun sebelumnya yang mengerjakan shalat Idul Adha di pondok, tahun ini santriwati PPP. Walisongo melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Jami’ Cukir didampingi pengurus dan pembimbing.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online
Santriwati asyik membakar sate di halaman pondok
Santriwati asyik membakar sate di halaman pondok

PPP. Walisongo menyembelih 9 ekor kambing setelah shalat. Santriwati pun turut serta dalam penyembelihan hewan qurban. Hal itu dimaksudkan agar mereka belajar menyembelih dan mengurus hewan sembelihan sesuai dengan syariat. Daging-daging yang telah dipilah lalu dibagikan ke santriwati sesuai mabna dan sebagian dibagikan kepada warga sekitar. Asap mengepul tanda daging-daging segar itu, telah disate oleh santriwati. (Fani/Abror)