kenapa-daging-merah-itu-tidak-menyehatkan
Sumber gambar: primaradio.co.id

Saat Idul Adha, masyarakat biasanya menyantap daging merah sebagai sajian hidangan bersama keluarga. Daging merah seperti sapi dan kambing diolah menjadi beragam santapan yang lezat, misal: rendang, dendeng basah dan dendeng kering. Sayang ketika menyantap daging merah, kadang kita lupa memperhatikan efek buruknya bagi kesehatan. Kandungan kalori daging sapi sebetulnya lebih tinggi dibandingkan daging kambing. Untuk itu disarankan untuk minum sum-sum daging merah yang mengandung lemak berwarna putih, karena kadar kolesterolnya lebih tinggi dibandingkan dengan bagian khas dalam. Rekomendasi dari ahli gizi untuk mengonsumsi daging merah adalah 2 kali seminggu.

Menjadi muslimah yang ideal, perlunya memperhatikan pola hidup sehat, apalagi pada saat momen pesta daging merah seperti sekarang ini. Sebetulnya tidak perlu khawatir kalau seseorng itu hanya mengonsumsi daging merah yang dipotong pada saat Idul Adha satu tahun seklai, tentunya dengan memilih daging yang tidak mengandung lemak tinggi, juga tidak memilih bagian jeroan, akan lebih baik.

Berikut tips untuk mengolah daging merah yang sehat:

Pilihlah bagian daging yang lemaknya sedikit seperti paha belakang, paha depan, has luar, atau pinggang. Muslimah juga bisa membuang lemak daging terlebih dahulu sebelum dimasak, terutama jika ingin membuat sup.

Cuci bersih semua peralatan yang digunakan untuk mengolah daging seperti pisau, papan pemotong, panci dan sebagainya setelah proses memasak telah selesai dilakukan. Ini sangat penting dilakukan untuk mencegah menyebarkan kuman yang berasal dari daging yang bisa menimbulkan penyakit.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Disarankan untuk memanggangnya atau merebusnya, bukan menggoreng. Jika digoreng, minyak sayur yang digunakan juga akan memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh. Namun jika memang ingin menggoreng daging merah, gunakan minyak yang sehat bagi jantung seperti minyak bunga matahari, minyak kedelai, atau minyak zaitun.

Pastikan juga untuk memakan sayuran berserat yang dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol setelah mengonsumsi daging merah. Dan jangan lupa untuk memasak daging sapi dalam penggorengan, oven, atau air bersuhu setidaknya 71°Celcius untuk membunuh bakteri.

Selain cara memasak, cara menyimpan daging sapi juga harus diperhatikan. Taruh daging merah di kulkas bersuhu 1°Celcius atau di freezer bersuhu -18°Celcius dengan segera. Hal ini guna menjaga daging tetap segar, mempertahankan nutrisi, dan memperpanjang umur simpan makanan.

Untuk daging yang dibekukan, sebelum dimasak harus terlebih dulu dicairkan selama sekitar setengah jam. Dengan cara ini daging akan memasak secara merata daripada memasaknya ketika daging masih beku.

Daging merah bisa diolah dengan berbagai, yang penting hindari menggunakan santan, minyak goreng, apalagi memasak langsung yang terpapar api seperti sate, alasannya, protein dan lemak dari daging merah yang terpapar api akan menghasilkan zat nitrosamin. Zat nitrosamin merupakan pemicu kanker saluran pencernaan apabila sering dikonsumsi.

Memasak daging merah memang selalu menggugah selera dan selalu sedap, tapi kalau kita khawatir akan kolesterol, layaknya kitaimbangi dengan  berolahraga setiap hari. (Aulia, dari berbagai sumber)