Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) menggelar seminar Internasional Guest Lecture 2023 di Gedung A, Aula Lt. 3 Unhasy Tebuireng, Jombang, Rabu (22/11/2023).
Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) menggelar seminar Internasional Guest Lecture 2023 di Gedung A, Aula Lt. 3 Unhasy Tebuireng, Jombang, Rabu (22/11/2023).

Tebuireng.online- Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) menggelar seminar International Guest Lecture 2023 di Gedung A, Aula Lt. 3 Unhasy Tebuireng, Jombang, Rabu (22/11/2023).

Mengusung tema “Development and Prospects of BIPA in The 5.0 Era”, acara ini dihadiri oleh Dr. Resdianto Permata Raharjo, M.Pd., (Dekan FIP), Islahuddin S.S.,M.A., (Fatoni University, Thailand), Dr. Suhailee Sohnui, M.Pd., (Chiang Mai University, Thailand) secara daring, Dr. Lilik Wahyuni, M.Pd., (Universitas Brawijaya Malang).

Di kesempatan seminar internasional ini, Dr. Resdianto memaparkan profil FIP dan harapannya.

Insyaallah tahun 2024 target kami membuka S2 Prodi PBSI. Kemudian harapan kami dengan terselenggaranya acara ini, mahasiswa FIP dapat memahami kurikulum BIPA dengan seksama,” tuturnya.

Dr. Suhailee Sohnui dari Chiang Mai University, Thailand mengatakan, “Bahasa Indonesia menjadi salah satu jurusan bahasa asing di Thailand Chiang Mai University. Karena universitas tersebut dekat dengan tempat wisata, tepatnya di Thailand Utara. Untuk itu, BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) berkembang lebih cepat di Thailand Utara,” ungkapnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Senada dengan itu, Islahuddin dari Fatoni University, Thailand menyampaikan, “BIPA mulai diajarkan di daerah Naresuan University pada tahun 1998. Hingga saat ini sudah menyebar di berbagai University di Thailand,” ceritanya.

Menurutnya, BIPA ini menjadi alternatif untuk warga asing yang ingin mempelajari atau mendalami Bahasa Indonesia. Sesuai dengan isu terbaru, bahwasanya Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi Asia Tenggara. Karena Asia Tenggara menyadari bahwa Bahasa Indonesia dianggap lebih sederhana beragam sehingga mudah untuk dimengerti dan dipahami.

“Bahkan, Bahasa Insdonesia sudah diresmikan oleh UNISCO yang diakui bahwa Bahasa ke-10 yakni bahasa resmi Konferensi Umum,” imbuhnya.

Selain itu, Dr. Lilik Wahyuni memberikan asupan motivasi kepada seluruh mahasiswa peserta seminar Internasional.

“Mari, kita sadari bahwa Indonesia itu kaya akan budaya. Dengan adanya BIPA kita bisa mengeksplor budaya Indonesia, Bahasa Indonesia ke luar negeri. Untuk itu, sebagai warga negara Indonesia kita wajib memiliki rasa bangga terhadap negara kita Indonesia,” pungkasnya.

Acara ini dihadiri staf dosen FIP dan seluruh mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unhasy.

Baca Juga: Dies Natalis ke-10, FIP Unhasy Bedah Buku Literasi Digital


Pewarta: Anis F.