Seorang perempuan yang khusyuk berdoa. (sumber: bicaramerdeka)

“Perempuan yang berjalan dengan langkah kaki terseok itu, adalah aku.
Yang bertahan dengan doa-doa dalam harapan yang aku tak tahu kapan akan sampai…”

Perempuan Tangguh
Di bawah sinar rembulan yang enggan terbit
perempuan itu menapak langkahnya
setiap jejaknya adalah doa yang terjaga
di tangan penuh harapan yang tak pernah lelah

menyulam malam dengan impian tak terucap
seperti angin yang terus menari di dada
mencari cahaya yang tak lagi rapuh



Langkah Pengembara
Di balik kabut pagi ia melangkah
sebuah mimpi yang terkunci rindu
di bibirnya terukir kata-kata yang tak terucap
penuh luka, namun tak patah

di hatinya terpatri tekad yang membara
memecah sunyi dan merajut asa
satu demi satu langkahnya membuka pintu baru



Simfoni Perjuangan
Tangannya menggenggam air mata yang jatuh
terus berjalan di jalan berdebu penuh batu
tawa dan tangis berganti di dada

seperti hujan yang menari di tanah kering
namun ia tetap berjalan, tetap berjuang
untuk mereka yang menanti dengan setia
membahagiakan dengan setiap napas yang tersisa



Penulis: Albii

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online