Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber

Oleh: Ma’muri Santoso*

Kabar duka datang dari dunia dakwah Tanah Air. Ulama sekaligus pendakwah kondang Syekh Ali Saleh Mohammad Ali Jaber wafat pada Kamis (14/1/2021) dalam usia 44 tahun.  

Syekh Ali Jaber merupakan salah satu ulama yang dakwahnya bersifat membangun, tidak pernah menyampaikan hal-hal yang bersifat sensitif, serta selalu mengajak umat untuk mencintai Al Quran serta ukhuwah (persaudaraan). Model dakwah seperti ini tentu saja merupakan dakwah yang dibutuhkan oleh banyak umat, sebab hakikat dakwah yang sebenarnya adalah upaya mengajak orang lain pada kebaikan. Mengajak pada kebaikan tentu saja harus dilakukan dengan cara-cara yang baik.

Tidak saja umat namun bangsa ini sesungguhnya juga memerlukan peran mulia dari para dai yang dalam penyampaian dakwahnya dilakukan dengan cara-cara yang baik, santun, menyejukkan, mengajak pada persatuan, serta berisi muatan-muatan positif yang bersifat membangun bagi keberlangsungan hidup beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Di zaman penuh keterbukaan seperti sekarang ini, setiap orang sah-sah saja berekspresi di muka umum asalkan masih dalam batas-batas yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan. Saat ini umat juga sudah semakin dewasa dengan lebih memilih mengikuti dakwah dari para mubalig/dai yang dalam setiap ceramahnya dapat menghindari hal-hal kontroversial maupun sesuatu yang bersifat sensitif seperti menyangkut persoalan politik, SARA, maupun hal lainnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Apa yang disampaikan oleh para dai dalam aktivitas dakwah merupakan ajakan dalam peningkatan ibadah serta seruan moral terhadap pembentukan karakter umat maupun masyarakat secara luas. Bahkan banyak pula ulama di negeri ini, terlebih ulama-ulama NU dan Muhammadiyah yang dalam menyampaikan dakwahnya tidak saja menekankan tentang pentingnya menjalankan praktik beragama dan beribadah dengan baik namun juga selalu mengajak pada kerukunan, persatuan, kecintaan terhadap Tanah Air, serta pentingnya melakukan hal-hal positif demi kemajuan bangsa ini.

Banyak ulama di negeri ini telah melakukan dakwah transformatif dengan tidak semata-mata hanya menyampaikan sesuatu yang bersifat ibadah murni melainkan juga gencar mengajak umat untuk menjaga ukhuwah, persatuan, mencintai Tanah Air, merawat kebhinekaan, serta ajakan kepada umat untuk dapat berkontribusi dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Negara tentu saja sangat terbantu dengan model-model dakwah para dai yang dalam melakukan dakwahnya bersifat transformatif. Dakwah yang bersifat membangun, menghindari muatan-muatan sensitif maupun sesuatu yang bernilai kontroversial.

Di sisi lain pemerintah tentu memiliki keterbatasan untuk dapat menjangkau setiap lapisan masyarakat guna  melakukan pendidikan kebangsaan dan mengajak masyarakat pada upaya menjalin persatuan serta membangun kecintaan terhadap Tanah Air.

Peran-peran penting seperti ini yang jusru sering disisipkan oleh para dai dalam menyampaikan setiap aktivitas dakwahnya, baik dalam skup kecil pada majelis taklim maupun dalam jangkauan yang lebih luas melalui media elektronik maupun media sosial selama ini.

Kita tentu saja memerlukan model-model dakwah yang dapat menumbuhkan kesadaran orang untuk meningkatkan ibadah maupun membangkitkan peran masyarakat untuk bisa memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa ini.

Syekh Ali Jaber tergolong model ulama yang termasuk di dalamnya. Selamat jalan Syekh Ali Jaber. Ulama panutan, pendakwah yang santun dengan model dakwah yang transformatif.

*Dai Instruktur Nasional Jatman PBNU, alumnus PP. Al Aqobah dan PP. Tebuireng Jombang.