ramadan

Oleh: Syarwan*

Ramadhan adalah satu-satunya bulan suci yang sangat dinanti-nantikan oleh setiap umat muslim di dunia. Karena pada Ramadhan terdapat banyak keberkahan dan kemuliaan dibandingkan dengan bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan ijabah doa. Di mana setiap orang yang memanjat doa pasti akan diterima oleh Allah. Ramadhan juga merupakan sebuah bulan di mana Allah mewajibkan puasa dan mengajurkan shalat di malam harinya. Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah Saw:

“Barang siapa yang melaksanakan puasa dan shalat dimalam hari dengan penuh keimanan serta mengharap keampunan Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya, seperti bayi yang baru saja lahir dari perut ibunya.” (H.R. Ahmad).

Dari hadist ini, dapat dipahami bahwa Ramadhan adalah bulan yang penuh keistimewaan dan maghfirah, sehingga memberikan keberkahan kepada setiap manusia yang mengerjakan perintah puasa di siang hari dan ibadah sunat di malam hari. Maka Allah akan senantiasa mengampuni dosa hambanya yang mengerjakan perintah tersebut.

Ibnu Qayyim al-Jauziah dalam kitab Madarijus Salikin berpendapat: taubat merupakan media permulaan, pertengahan, dan akhir bagi seorang yang sedang melakukan perjalanan kepada Allah Swt. Sedangkan menurut Iman al-Ghazali dalam kitab Minhajul Abidin mengatakan: taubat adalah usaha hati dari muslim sejati dengan menyesali semua perbuatan tidak baik yang pernah dikerjakan dimasa lalu dan tidak akan mengulangi kembali.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dari dua pendapat di atas dapat dipahami, bahwa taubat merupakan jalan awal untuk mendekatkan diri kepada Allah. Karena taubat satu-satunya perbuatan yang sangat disukai Allah bagi hamba yang telah melakukan perbuatan salah. Allah sangat menyukai hamba-Nya yang secara tidak sadar telah melakukan kesalahan lalu secara sadar ia menyesali perbuatan itu dengan jalan bertaubat.

Lalu bagaimana hakikat taubat? Ialah dengan penyelasan yang mendalam dalam hati seorang muslim terhadap perbuatan menyimpang di masa lalu dan bertekat hati agar perbuatan yang sama tidak terulang kembali.

Ramadhan Bulan Istimewa

Bagi orang-orang yang lalai dengan permainan duniawi sungguh amat rugi bila bulan Ramadhan tidak dipergunakan secara baik. Sebagian orang menganggap bahwa Ramadhan bulan menahan lapar dan dahaga yang tidak ada keistimewaan di sana. Padahal, Ramadhan adalah bulan yang memiliki nilai lebih dibandingkan dengan bulan yang lain. Sebagai umat Nabi Muhammad, kita harus merasa bersyukur atas kehadiran bulan istimewa ini. Karena bulan ini hanya diberi kepada umat Muhammad saja dan tidak kepada umat nabi yang lain.

Dinamika pelaksanaannya, di siang Ramadhan badan seseorang terasa lemas dan tidak berdaya disebabkan oleh lelah karena berpuasa. Hal demikian perlu disadari, bahwa yang demikian adalah cara Allah untuk memaafkan dosa hamba-Nya bila sihamba tersebut memohon ampun kepada-Nya. Karena salah satu doa yang tidak ditolak adalah doa orang yang sedang berpuasa. Allah juga memuliakan orang berpuasa dalam semua aktivitas yang mereka lakukan bahkan tidurpun orang yang sedang berpuasa itu bernilai ibadah.

Adapun di malam hari, Ramadhan perlu diisi dengan amalan-amalan sunat, seperti membaca Al-Qur’an, bersolawat, shalat sunat, memperbanyak istighfar dan lain-lain. Anjuran memperbanyak istighfar, dapat dicontohkan pada diri Rasulullah Saw. Diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa nabi beristighfar sebanyak 100 kali dalam sehari semalam.

Selanjutnya, amalan yang amat baik dilakukan pada malam hari adalah shalat taubat. Diantara faedahnya adalah untuk meleburkan segala dosa, baik yang bersifat sengaja atau tidak. Adapun selain dari shalat taubat adalah shalat tahajud. Shalat tahajud adalah sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu dengan memiliki keutamaan akan memperoleh derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. Sebagaimana Allah berfirman:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebagian malam, salat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. (Q.S. Al-Isra’ ayat 79).

Memang, pada dasarnya Allah menjadikan malam sebagai waktu untuk istirahat. Tapi, malam justru menjadi waktu yang istimewa bila dipakai untuk beribadah dan berdoa kepada Allah. Melalui ayat tadi, Allah memerintahkan kita untuk melaksanakan shalat tahajud. Shalat tahajud adalah shalat yang dilakukan pada malam hari setelah terjaga dari tidur. Tidak banyak ditemukan orang yang melakukannya, karena dianggap terlalu berat dan payah menggerakan tubuh untuk melaksanakan. Lebih lagi, ditambah ngantuk dan malas yang menjadi faktor utama penghalang.

Namun demikian, bagi orang-orang yang memiliki keinginan yang teguh untuk melaksananya. Tentu, tidak dianggap berat, karena mereka tau ganjaran pahala amat besar yang diberikan Allah kepada orang yang melaksanakan. Orang tersebut, Allah jadikan mulia di sisi manusia dan memperoleh derajat yang tinggi di hadapan Allah. Ibnu Katsir berkata, ganjaran dari shalat tahajud tidak hanya mendapat pahala yang besar, tapi juga dileburkan segala dosa sama seperti melaksanakan shalat taubat.

Kemudian, dari awal hingga akhir Ramadhan itu merupakan waktu-waktu yang penuh dengan keberkahan dan keampunan Allah. Tapi yang lebih baik adalah disepuluh terakhir bilangan hari bulan Ramadhan. Kenapa demikian, karena disana ada satu malam dinamakan lailatur qadar. Seperti ungkapan hadist berikut:

“Barang siapa yang shalat pada malam laitatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari-Nya. Niscaya Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim).

Terakhir, jadikan bulan yang penuh berkah ini sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah dengan beramal saleh sebanyak-banyaknya dan memperbanyak meminta keampunan kepada-Nya. Sebagai manusia, sebelas bulan yang lalu kita diselimuti oleh dosa. Maka pada bulan ini, jangan merasa malu dan bosan untuk selalu memohon ampun kepada Allah.

Walau kita menyadari, bahwa dosa begitu bertabur bahkan bisa dikatakan menandingi buih di lautan dan melebihi semut dalam sarang. Tetapi yakinlah Allah maha pengampun dan keampunan Allah melebihi dari itu semua. Semoga di bulan yang suci ini, taubat kita diterima Allah dan dihapuskan segala dosa baik dhahir atau bathin sehingga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang bertaqwa. Aamiin.

Baca Juga: Merasa Banyak Dosa? Inilah Ramadan Bulan Penuh Ampunan

*Mahasantri Ma’had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah Matangkuli, Aceh Utara.