Para santri memburu jajanan takjil buka puasa di Bazar Ramadan Pesantren Tebuireng. (Foto: Deka)

tebuireng.online— Bulan Ramadan di Pesantren Tebuireng tak hanya memberikan keberkahan bagi santri saja, tetapi juga memberikan rizki yang berkah bagi warga sekitarnya. Mereka membuka stan makanan dalam Bazar Ramadan di halaman depan komplek Lazkar Hizbullah (LH) yang disediakan oleh pengurus.

Bazar di lingkungan Tebuireng ini memang sudah ada sejak lama. Sengaja diadakan oleh pihak pondok untuk meramaikan suasana Ramadan dan memberikan fasilitas bagi santri yang ingin memburu jajanan takjil dan makanan untuk berbuka agar tidak bosan. Selain itu juga agar santri tidak keluar dari pondok.

Salah satu pedagang, Ismail, yang sudah menjual jajanan ringan di Bazar Ramadan di Tebuireng sejak 5 tahun lalu, mengaku senang dengan adanya bazar ini. Biasanya Ia ketika berjualan di luar hanya bisa mendapat omzet sekitar 300 ribuan, berjualan di Tebuireng bisa berlipat hasilnya. “Alhamdulillah jika berjualan di bazar ini kita bisa dapat omzet lebih banyak dari biasanya,” tukasnya kepada Tebuireng Online di sela-sela melayani santri pada Rabu (31/05/2017).

Berbeda dengan Ismail, Zeni yang berdagang aneka gorengan dan minuman di Bazar Ramadan Tebuireng, mengaku omzetnya malah menurun. Ia yang pada hari-hari biasanya berjualan di lingkungan Kawasan Makam Gus Dur, dagangannya diserbu oleh para peziarah yang datang dari berbagai daerah.

“Kalo disini kan yang beli ya dari kalangan santri-santri, jadi ya mungkin uang sakunya terbatas, beda dengan para peziarah yang biasanya datang dari luar,” jelas Zeni. Namun, ia bersyukur sebab bisa tetap berjualan, daripada menganggur tidak bisa mendapatkan penghasilan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Senada dengan yang dialami oleh Zeni, Anis, pedagang minuman dan makanan ringan di bazar Ramadan Tebuireng, mengaku omzetnya menurun. Pasalnya Ia yang biasa berdagang di kantin SMP A. Wahid Hasyim yang persaingannya tidak terlalu ketat, karena jumlah pedagang yang tidak terlalu banyak. “Kalau di Bazar Ramadhan ini yang jual kan tidak sedikit, akibatnya ya persaingannya juga makin berat,” ujar Anis.

Pedagang lain, Fitri, mengaku tujuannya berjualan di pondok karena merasa kasian kepada santri yang tidak bisa keluar untuk membeli takjil. Selain itu ia mengaku tidak mengejar omset belaka, malainkan lebih pada keberkahan yang didapat dengan melayani para santri yang sedang menuntut ilmu di pondok.

“Saya ikhlas melayani santri, walau  penghasilannya tidak banyak, sekitar 15 persen diambil pondok, 5 persen baru buat saya. Walaupun begitu dari pada santri keluar ndak jelas mending saya jualan di sini. Ya kan Ramadan bulan berbagi,” terang wanita yang sehari-hari berjualan di kantin SMP A. Wahid Hasyim itu.

Bazar di Pesantren Tebuireng diadakan dari awal Ramadan sampai libur santri tiba pada 17 Ramadan atau 12 Juni 2017. Bazar dibuka sore menjelang berbuka puasa sekitar pukul 16.00 WIB hingga adzan Maghrib dan malam hari pukul 21.00-11.00 WIB. Makanan dan minuman yang dijual beragam mulai dari lauk pauk, sayur, gorengan, buah, aneka minuman dingin, dan lain sebagainya.


Pewarta:     Rihlana Ardhian/Iryan/Iqbal

Editor:        M. Abror Rosyidin

Publisher:    M. Abror Rosyidin