Sahabat Malik bin Anas RA pernah ditanya 48 masalah. Dari sekian masalah itu beliau hanya mampu menjawab 32 masalah, sisanya beliau mengatakan, “Laa adriy, Aku TIDAK tau”.

Imam asy Syafi’i juga pernah ditanya oleh Muhammad bin al Hakam tentang masalah nikah mut’ah (nikah kontrak dalam waktu tertentu) apakah ada perceraian dan mewaris serta wajib memberi nafkah dan persaksian di dalamnya. Tapi karena tidak tahu, Imam asy Syafi’i menjawab, “Wallahi maa adriy, Demi Allah aku tidak tahu”.

Itulah akhlak Ulama Salaf yang begitu sangat luhur, mulia, jujur, apa adanya, bahkan terhadap hal-hal sepele dan kecil sekalipun. Tidak mengedepankan ego dan tidak mengada-ada, apalagi dengan urusan ilmu. Bagaimana dengan, kita dan orang-orang jaman now??? Wallahu A’lam.


*Santri Tebuireng 1989-1999, Ketua Umum IKAPETE Jawa Timur 2006-2009, saat ini sebagai Pengasuh Pesantren Roudlotut Tholibin Kombangan Bangkalan Madura.


Disadur dari kitab Irsyadul Mukminin, karya Allahyarham Gus Ishom Tebuireng yang Legendaris.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online