Seperti yang telah kita ketahui, Isra’ Mi’raj adalah peristiwa perjalanan nabi dari Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsha pada malam hari dan naiknya Nabi Muhammad ke langit dan bertemu Allah, kemudian kembali lagi ke bumi. Itu semua beliau lakukan hanya dalam satu malam. Allah SWT. sendiri telah berfirman,

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” (Q.S. al-Isra: 1).

Setelah 14 abad berlalu, kejadian Isra’ Mi’raj telah bergeser dari sekadar peristiwa, menjadi ritual dan peringatan. Mengingat pentingnya peristiwa tersebut, Isra Miraj Nabi Muhammad yang tahun ini jatuh pada Jumat (24/04/2017), umat muslim di seluruh dunia turut memperingati perjalanan Nabi Muhammad yang hingga mendapatkan perintah shalat lima waktu.

Dewasa ini, cukup banyak warna-warni kegiatan perayaan Isra’ Mi’raj yang dilakukan oleh umat muslim di Indonesia, terlebih di seluruh dunia, walaupun tidak semeriah Idul Fitri ataupun Idul Adha.

Penasaran bukan? Apa saja bentuk-bentuk perayaan atau tradisi unik yang dilakukan umat muslim di berbagai belahan dunia khususnya Indonesia? Berikut ulasannya:

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online
  1. Tradisi Rajaban, Cirebon

Cirebon yang menjadi salah satu tempat penyebaran agama Islam di Tanah Jawa sarat akan tradisi. Masyarakat Cirebon punya tradisi Isra Miraj yang jatuh pada tanggal 27 Rajab dalam Kalender Hijriah, yaitu Rajaban. Biasanya masyarakat Cirebon berbondong-bondong pergi berziarah ke Plangon, tempat dua makam penyebar ajaran agama Islam yakni Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan.

Selain itu, tradisi Rajaban juga biasa digelar di Keraton Kasepuhan Cirebon. Keraton Kasepuhan biasanya menggelar pengajian untuk umum dan melakukan tradisi membagikan nasi bogana kepada warga keraton, kaum masjid, abdi dalem dan masyarakat Magersari. Nasi bogana itu terdiri dari kentang, telor ayam, tempe, tahu, parutan kelapa dan bumbu kuning yang dijadikan satu.

  1. Tradisi Nganggung, Bangka Belitung

Di Kampung Bukit, Kelurahan Toboali, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung punya tradisi untuk menyambut hari Isra Miraj. Nama tradisi itu adalah Tradisi Nanggung.

Nganggung adalah tradisi membawa makanan dari rumah masing-masing menggunakan dulang atau rantang. Makanan yang dibawa biasanya berupa kue, buah-buahan atau nasi lengkap dengan lauk pauknya. Tradisi nganggung pada Isra Miraj biasanya tak hanya dilaksanakan warga Kampung Bukit, tetapi juga warga desa lain di Bangka Selatan.

  1. Tradisi Rejeban Peksi Buraq, Yogyakarta

Yogyakarta juga punya tradisi Jawa yang telah ratusan tahun dilakukan di Kraton Yogyakarta. Nama tradisi tersebut adalah Rejeban Peksi Buraq.

Dua Burung Buraq sebagai simbol kendaraan Nabi Muhammad yang terbuat dari kulit jeruk bali dibawa oleh abdi dalem Kaji Selusin dari Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta menuju Serambi Masjid Gede Kauman.

Burung Buraq itu bertengger di atas susunan gunungan buah yang terdiri dari beberapa macam buah seperti manggis, rambutan dan juga tebu. Nantinya, gunungan buah itu akan dibagikan kepada jamaah masjid usai pengajian.

  1. Tradisi Nyadran Desa, Siwarak Semarang

Dari gambar di atas, terlihat ratusan warga di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati yaitu di RW 2 Kampung Siwarak mengikuti tradisi Nyadran Desa atau Haul Umum untuk memperingati Isra Mi’raj. Dalam Nyadaran itu juga diadakan kirab budaya seperti mengarak replika hewan badak Siwarak, gunungan berisi buah dan sayuran dari hasil bumi pertanian penduduk, alat musik lesung, permainan tradisional thek thek dan pawai drumband serta kelompok tani.

Sepanjang rute pawai, berbagai atraksi peserta tersebut menjadi tontonan warga yang sudah menunggu di depan rumahnya masing-masing. Musik drumband dan alunan lagu dari grup kempling dengan memukul rebana seakan memecah keheningan pagi di desa tersebut.

Setelah kirab, peserta menampilkan keterampilan seperti pencak silat dan tarian di tengah lingkaran. Kemudian peserta membawakan cerita awal mula daerah itu diberinama kampung Siwarak.

  1. Perayaan Isra Miraj di Karo, Sumatera Utara

Di Karo masyarakat merayakan Isra’ Mi’raj dengan cara mempraktikkan sebuah tradisi yang disebut Kerja Tahun. Ini adalah semacam pesta panen yang dilakukan orang desa sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah Tuhan. Kerja Tahun ini beda-beda waktu penyelenggaraannya, tergantung dari tiap desa. Sebagian desa merayakannya menjelang Isra Miraj.

Itu semua tadi adalah tradisi peringatan isra’ mi’raj yang ada di Indonesia. Bagaimana dengan yang di luar sana? Alangkah baiknya kita simak pembahasan tradisi perayaan isra’ mi’raj di luar negeri di bawah ini.

  1. Pengadaan Konferensi di Amerika, Australia, dan Inggris

Ada banyak cara merayakan Isra Miraj di kalangan orang Amerika. Menurut TimeandDate.com, konferensi tentang Isra’ Mi’raj diadakan di beberapa negara bagian Amerika Serikat dalam beberapa kali. Media telah melaporkan bahwa ribuan Muslim di California, Wisconsin dan negara-negara bagian lain merayakan perayaan ini setiap tahun.

Selain itu, banyak juga muslim lain di sana membuat doa-doa khusus di malam hari. Sebagian orang menghadiri doa dan khutbah di pusat-pusat Islam atau masjid semantara yang lain menikmati Isra’ Mi’raj di rumah masing-masing. Beberapa muslim merayakannya selama dua hari.

  1. Tradisi Bersbagi Permen, Kanada

Di Kanada, beberapa muslim membuat permen dan membagi-bagikannya untuk tetangganya. Beberapa Muslim merayakan acara Isra Miraj selama dua hari. Kegiatan lain yang terkait dengan Isra Miraj dan termasuk puasa di siang hari, serta membaca Al-Quran dan menggunakan tasbih di malam hari.

Beberapa orang membuat permen untuk berbagi dengan orang lain atau memberikan sumbangan untuk amal. Beberapa siswa belajar tentang Isra Miraj dengan mendengarkan ceramah para ulama dengan CD atau rekaman, sedangkan sebagian lainnya membaca materi yang diperoleh dari toko buku, perpustakaan dan sumber-sumber lainnya.

Mungkin, itu saja yang bisa kami paparkan. Sebenarnya masih banyak tradisi unik yang lain di luar sana dalam menyambut serta memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang tidak dapat disebutkan semuanya. Wallahu a’lam.


*Disarikan dari berbagai sumber