aswaja dan indonesia

Cinta tanah air merupakan salah satu nilai yang penting dalam membentuk kesatuan dan kestabilan suatu negara. Di Indonesia, nilai-nilai Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja) memiliki peran yang kuat dalam membangun rasa cinta dan kesetiaan terhadap negara. Melalui pengamalan nilai-nilai Aswaja, individu diajarkan untuk mencintai, menghormati, dan berkontribusi secara positif kepada negara, serta menjaga persatuan dan kerukunan antar umat beragama.

Aswaja, yang mengacu pada paham keagamaan Islam yang dijalankan oleh mayoritas masyarakat Indonesia, memiliki prinsip-prinsip yang mendukung cinta terhadap negara. Berikut adalah beberapa data yang menunjukkan bagaimana nilai-nilai Aswaja dapat memperkuat rasa cinta terhadap negara.

Pertama, ketauhidan dan Ketuhanan yang Maha Esa. Nilai asasi dalam Aswaja adalah kepercayaan dan pengabdian kepada Allah SWT yang Maha Esa. Dalam konteks kecintaan terhadap negara, nilai ini mengajarkan bahwa negara adalah anugerah dari Allah dan merupakan wadah yang harus dijaga, dirawat, dan diperjuangkan demi kebaikan bersama.

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak (Al Isra: 23). Ayat ini menunjukkan pentingnya ketauhidan dan berbakti kepada orang tua, yang juga mencakup rasa cinta terhadap tanah air karena negara adalah hasil dari usaha dan pengorbanan para leluhur dan orang tua.

Kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Aswaja menekankan pentingnya menghormati dan memperlakukan setiap individu dengan adil dan beradab. Dalam konteks kecintaan terhadap negara, nilai ini membangun rasa persaudaraan antar warga negara, menghargai keragaman budaya, serta mendorong partisipasi aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan harmonis.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat (Q.S. Al-Hujurat: 10). Ayat ini menegaskan persaudaraan dalam Islam dan pentingnya memelihara hubungan yang baik antara sesama muslim. Nilai persaudaraan dan solidaritas menuntun kita untuk saling mendukung, tolong-menolong.

Ketiga, moderat dan toleransi: Salah satu ciri khas aswaja adalah sikap moderat dan toleran terhadap perbedaan. Nilai-nilai ini mempromosikan sikap saling menghormati, saling memahami, dan hidup berdampingan dalam keberagaman. Dalam konteks kecintaan terhadap negara, nilai ini berarti mencintai negara dengan menghargai perbedaan suku, agama, ras, dan adat istiadat yang ada di Indonesia.

Dan demikianlah Kami jadikan kamu umat yang moderat, agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu (Al-Baqarah: 143). Ayat ini menunjukkan pentingnya bersikap moderat dan toleran dalam hubungan antar manusia, yang juga mencakup sikap toleransi terhadap perbedaan dalam masyarakat dan negara.

Keempat, keadilan dan kesejahteraan. Aswaja mengajarkan pentingnya keadilan sosial dan upaya mencapai kesejahteraan bagi semua warga negara. Nilai-nilai ini mendorong cinta terhadap negara dengan mengambil peran aktif dalam pembangunan sosial, mengatasi kesenjangan sosial-ekonomi, serta mengupayakan kesejahteraan bersama.

Allah tidak menghendaki kesulitan bagimu, tetapi Dia menghendaki kemudahan bagimu (Al-Baqarah: 185). Ayat ini menekankan pentingnya menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, yang juga mencakup kontribusi positif dalam membangun negara yang adil dan sejahtera.

Kelima, kebangsaan dan nasionalisme. Aswaja juga membangun rasa kebangsaan dan nasionalisme yang kuat. Nilai-nilai ini mendorong cinta terhadap negara dengan menanamkan kecintaan terhadap tanah air, bahasa, budaya, serta semangat bela negara.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan ayah-bapak dan saudara-saudaramu sebagai pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih menyukai kekafiran daripada iman (At-Taubah: 23). Ayat ini mengingatkan pentingnya kesetiaan terhadap agama dan keimanan, yang juga mencakup rasa cinta terhadap negara dan bangsa yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Kelima nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai-nilai Aswaja memiliki peran yang signifikan dalam membentuk cinta terhadap negara. Pengamalan nilai-nilai Aswaja membantu membangun kesetiaan, kebanggaan, dan kontribusi yang positif kepada negara. Dengan memegang teguh nilai-nilai Aswaja, individu akan memiliki komitmen kuat untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara, serta berperan aktif dalam membangun masyarakat yang adil, harmonis, dan sejahtera.

Penting bagi setiap individu untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Aswaja secara benar dan sesuai dengan ajaran Islam yang moderat. Dengan demikian, cinta terhadap negara akan menjadi landasan yang kokoh dalam membangun kesetiaan dan kebanggaan kepada tanah air, serta berkontribusi dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih baik dan harmonis.

Ditulis oleh Muhammad Nur Faizi, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta