Tebuireng.online- Pesantren Tebuireng melaksanakan agenda tahunan Wisuda Takhasuss ke- 9 dan Bin Nadhor ke-22, pada Ahad siang (27/03/2022) di aula lantai 3 gedung KH. Yusuf Hasyim. Tampak hadir Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz, Ibu Nyai Hj. Lelly Lailiyah, Ibu Nyai Hj. Farida Salahuddin Wahid, dan jajaran pimpinan pengurus Pondok Putra Pesantren Tebuireng. Hadir pula KH. Reza Ahmad Zahid, Pengasuh PP. Al-Mahrusiyah Lirboyo untuk memberikan mauidhoh.

“Wisuda Takhassus dan Bin Nadhor ini dihadiri 440 santri. Terdiri dari Takhassus Ulya sejumlah 28 santri, Takhassus Wustho sejumlah 91 santri dan Bin Nadhor sebanyak 321 santri,” ungkap Ust. Iskandar, Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng.

“Wisuda ini janganlah merasa puas, bangga, akan tetapi ini sebagai batu loncatan sebagai step yang dilalui seperti halnya anak tangga yang harus bertahap, dan semoga santri-santri bisa mengamalkan ilmu yang sudah didapatkan. Imam Syafi’i berkata, ‘Dan barang siapa terluputkan belajar di masa mudanya. Maka bertakbirlah untuknya empat kali karena wafatnya’,” imbuhnya.

Mudir Pondok Pesantren Tebuireng, H. Lukman Hakim juga berpesan, “Semua orang bisa diwisuda, akan tetapi susah untuk mengistiqomahkan dalam hal belajar dan mengamalkannya, dan jangan sombong ketika sudah diwisuda karena ilmu adalah bagian dari kesempurnaan,” ucapnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

KH. Abdul Hakim Mahfudz berpesan, “Pondok Pesantren Tebuireng ini tidak lain mengajarkan pendidikan agama sejak zaman Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, dan santri Tebuireng ini bisa melanjutkan perjuangan para ulama terdahulu dan bisa menjadi orang-orang yang hebat yang berpegang teguh pada agama,” ungkap beliau.

Pada acara inti Gus Reza memberikan pesan bahwa santri harus punya optimisme dalam menyongsong masa depan. Seperti Ibnu Malik pengarang nadzam Alfiyah, meski bukan asli bangsa Arab tetapi bisa menjadi pakar ilmu bahasa Arab.


Pewarta: Ibnu Ubai