tebuireng.online-Sabtu, (08/11) untuk kesekian kalinya Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) menyelenggarakan acara wisuda. Ini merupakan wisuda kedua setelah pergantian dari institute menjadi universitas. Kali ini wisuda yang diselenggarakan di depan kampus utama UNHASY meluluskan 400 mahasiswa dan mahasiswi Sarjana angkatan ke XXIII tingkat strata satu (S1) dan program magister angkatan ke X.

Dari sekian wisudawan dan wisudawati tersebut terdapat beberapa wisudawan terbaik dari setiap fakultas. Peringkat terbaik umum diraih oleh wisudawati yang bernama Sanawati dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,88 dari Fakultas Syariah, dan untuk jenjang Magister diraih oleh Farrial Husna dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,77 dari fakultas yang sama.

Wisudawati yang memperoleh peringkat tertinggi dalam jenjang masing-masing menunjukkan kaum perempuan tak bisa dianggap remeh. Motivasi belajar menjadi salah satu faktor penting dalam menempuh lika-liku pendidikan. Pendidikan itu tentang seberapa kuat kemauan kita dalam berjuang dan terus belajar. Pendidikan merupakan investasi di masa depan.

“Semakin terkikislah budaya lalu yang membedakan hak pendidikan antara kaum laki- laki dan perempuan. Karena sebenarnya keberhasilan tersebut tergantung dari motivasi dari pandangan diri sendiri. Bahwa menuntut ilmu itu bukan masalah umur dan kesibukan, melainkan masa depan.” Ujar Farrial Husna dalam sambutan sebagai wisudawati terbaik.

Farial juga menambahkan, “Pendidikan masa muda tidak boleh disia-siakan. Selagi ada waktu harus terus dikejar. Karena hakikatnya belajar adalah untuk menjadi insan yang lebih baik, bermanfaat bagi orang lain. Lebih-lebih nantinya memberikan motivasi bagi keluarga dan anak-anak.”

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kegiatan wisuda di UNHASY berakhir pukul 11.00 WIB siang. Para wisuda dan wisudawati mengakhiri masa kuliah mereka dengan berpelukan dan berfoto ria bersama keluarga pasca kegiatan usai. Suasana menjadi mengharu biru diiringi tawa bahagia mengiringi kelulusan para sarjana setelah bergulat dengan lelah belajar 4 tahun demi masa depan. (MSP/Latifah Ferdiana)