Tebuireng.online– Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) beri apresiasi pada wisudawan terbaik IPK tingkat Fakultas pada momentum Wisuda Sarjana (S1) ke-8, Sarjana (S1) FAI Unhasy ke-33 dan Pascasarjana (S2) FAI Unhasy ke-22, pada Sabtu (10/08), di lapangan kampus B Unhasy.
Melalui surat keputusan Rektor No.955/Kep./UNHASY/A/VIII/2024 tentang wisudawan terbaik program Sarjana S1 dan program Pascasarjana S2 Universitas Hasyim Asy’ari sebanyak 6 mahasiswa. Selain mendapat sertifikat penghargaan, wisudawan terbaik tingkat fakultas itu juga mendapatkan uang senilai 2.000.000.
Adapun wisudawan terbaik Sarjana S1 dan program Pascasarjana S2 tingkat Fakultas yakni:
- Astri Rizke Yunianti, program studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar dengan IPK 3,97 predikat Dengan Pujian
- Alfi Nabila, program studi S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan IPK 3, 94 predikat Dengan Pujian
- Mahdum Zahid, program studi S2 Hukum Keluarga dengan IPK 3,94 predikat Dengan Pujian
- Mei Shofa Firdaus, program studi S1 Manajemen 3.93 predikat Dengan Pujian
- Evis Umi Rahmawati, program studi S1 Teknik Informatika IPK 3,90 predikat Dengan Pujian
- Andri Rohmatullah, program studi S1 Teknik Industri IPK 3,88 predikat Dengan Pujian
Baca Juga:
Raih Prestasi Nasional hingga Internasional, Ini Penghargaan Unhasy untuk Mahasiswa
Ingatkan Wisudawan, Prof. Imam Suprayogo: Ini yang Tidak Diajarkan di Kampus Luar
Astri Rizke Yunianti atau akrab disapa Astri mengaku bersyukur serta bangga mendapati kabar ia menjadi mahasiswa IPK terbaik pertama Unhasy, setelah perjuangannya selama 4 tahun.
“Teringat ketika pertama kali menapaki gedung kampus saat masih menjadi mahasiswa baru dan saya bersyukur bisa menjadi salah satu mahasiswa di kampus Unhasy, ada banyak hal yang saya pelajari sehingga saya dapat tumbuh dan berkembang di kampus Unhasy,” ungkapnya.
Selama menjadi mahasiswa, ibu, istri sekaligus women preneur itu mengaku harus mengatur waktunya dengan baik, tidak lain agar dapat memaksimalkan perannya menjadi mahasiswa. Astri juga membeberkan cara belajarnya yang seringkali membuat catatan yang efektif saat belajar, memanfaatkan e-book untuk belajar dan menggali informasi, berusaha menjalin hubungan yang baik dengan dosen dan juga teman.
“Fokus dan tetap pada tujuan kita untuk bisa maju dan berkembang,” jelasnya.
Diakhir ia juga menyebutkan motivasi yang selalu menguatkannya adalah melakukan yang terbaik disetiap proses tanpa memikirkan hasil.
“Karena setiap hari kita memiliki kesempatan untuk belajar dan terus belajar sehingga dapat menjadi versi terbaik dari diri kita,” imbuhnya.
Begitupun yang dirasakan Alfi Nabila, salah satu dwisudawan terbaik dari Fakultas Agama Islam, mengaku bahagia dan bersyukur atas pencapaian tersebut. Baginya, IPK memang lah bukan satu-satunya tolok ukur sukses di masa mendatang, tetapi mendapatkan nilai baik itu juga hadiah dari usahanya selama belajar di bangku perkuliahan.
“IPK tinggi alhamdulillah, tetapi kita harus tetap ingat bahwa setelah ini keberhasilan tidak hanya soal angka itu. Tetap semangat dan berjuang kita semua,” ungkapnya penuh semangat saat diwawancarai.
Pewarta: Ilvi Mariana