Tebuireng.online- Pusat Kajian Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari Tebuireng mengadakan seminar nasional “Integritas Religius dan Nasionalis Menuju Pemilu Damai” yang diadakan di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (2/1/2019). Kegiatan ini bekerja sama antara Polda Jawa Timur, Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Pusat Kajian Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari Tebuireng, dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Pemilu dianggap sukses dan berjalan lancar apabila pemilu tersebut berjalan dengan damai tanpa kericuhan dan permasalah-permaslahan yang tidak terselesaikan. Integrasi religius dan nasional untuk mewujudkan pemilu damai sangatlah berperan penting, dengan adanya pembaruan sudut padang dan pola pikir dalam hal religius dan nasionalis dianggap akan menjadi penunjang menuju terlaksananya sebuah pemilu damai. Atas tujuan dan impian itu, acara ini dilaksanakan dengan menghadirkan Direktur Reserse Kriminan Khusus Polda Jatim, Agus Prasetyo, Ketua Dewan Pers, Imam Wahyudi, Kepala Bidang Badan koordinasi Wilayah dan Pemerintahan Provinsi Jatim di Jember, Khairul Anwar, dan Ketua Pusat Kajian Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari, H. Mif Rohim.
Acara ini menghadirkan Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers, Imam Wahyudi. Kehadirannya ini sebagai narasumber dalam memaparkan berbagai cara menyikapi berita hoaks dan perkembangan hoaks yang akhir-akhir ini semakin marak.
“Sekarang hoaks itu informasi bohong yang mencapai 92 persen itu adalah berita bujuk-bujukan dan hoaks sebenarnya kalau kita lihat sekarang yang menyebarkan hoaks ini seperti hoaks sistem dibikin 10 persennya dan 90 persennya disebarkan oleh kita-kita, termasuk kita-kita yang tidak setuju dengan hoaks itu. Kemudian saya dan kawan-kawan mengecek atau melakukan cheking dan kemudian saya harus nyari dengan teknologi atau mencari sumber-sumber yang disebutkan,” terang Imam Wahyudi.
Pada acara ini Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo, tidak bisa hadir karena harus bertugas mendampingi Presiden di Jawa Timur dan diwakilkan oleh Khairul Anwar, yang menjelaskan partisipasi pemilu damai di Jawa Timur.
“Pemilih yang cerdas itu tahu progamnya, tahu indetitasnya tapi yang terpenting adalah progam-progamnya. Ini merupakan peran partisipasi kita semua untuk menyukseskan pemilu secara kualitas dan kuantitas, dan tingkat konfliknya kita minimalkan dulu. Persoalannya pemierintah sudah menganggarkan begitu luar biasanya untuk pemilu,” jelas Khairul Anwar, yang dilanjutkan dengan membahas tingkat partisipasi pemilih warga Jawa Timur.
Pewarta: Seto Galih P
Editor/Publisher: RZ