Keasyikan santri membakar tusuk demi tusuk satai hewan qurban pada Sabtu (02/09/2017) di halaman wisma. (Foto: Firman/ Kopi Ireng)

Tebuireng.onine— Qurban merupakan ibadah bagi umat Islam yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah atau yang disebut dengan Hari Raya Idul Adha. Semua muslim di seluruh penjuru dunia ikut merayakannya dengan menyembelih sapi, unta, kambing, kerbau, atau domba. Tak terkecuali para santri Pesantren Tebuireng. Pada Sabtu (02/09/2017), mereka membakar satai secara massal di halaman belakang Pesantren Tebuireng.

Jumlah hewan qurban yang didapatkan oleh Panitia Qurban Pesantren Tebuireng tahun ini meningkat tajam. Sejumlah 23 sapi dan 12 ekor kambing akan disembelih dan dibagikan kepada santri dan warga hingga esok Ahad (03/09/2017). Gema takbir berkumandang disambut haru seluruh santri, pasalnya penyembelihan qurban merupakan tanda tradisi bertahun-tahun akan dimulai, “nyatai massal”. Satai-menyatai ini dimulai pagi hingga siang hari, sehingga satai hasil olahan mereka bisa dinikmati ketika waktunya maka siang.

Nyatai massal” merupakan bentuk aplikasi jiwa gotong royong dan kebersamaan santri. Ketika rezeki daging datang, mereka berbagi peran untuk mengolahnya menjadi satai. Salah satu santri, M. Syaiful Muiz mengatakan bahwa Idul Adha merupakan salah satu momen yang ia tunggu-tunggu bersama teman-temannya. Santri SMP A Wahid Hasyim itu, merasa pondok telah memberikan ruang ekspresi yang luas agar santri kreativ, termasuk dalam hal satai-menyate.

‘’Saya itu paling suka ketika Idul Adha datang. Bisa kumpul bareng teman-teman sekamar, karena di Pondok itu beda tidak seperti di rumah. Di sini selain bisa kumpul bareng, kita itu dapat menyaksikan sesi penyembelihan, bakar satai qurban bareng, dan terutama kebersamaannya itu yang bikin suasana jadi ramai,” ungkapnya ketika diwawacarai.

Ketua Panitia Qurban Pondok Putra Pesantren Tebuireng, Ustadz Syamsul Fauzy mengatakan, pembagian daging kepada santri menurut pada kamar perkamar. Setiap kamar mendapatkan jatah yang berbeda-beda sesuai dengan jumlah anggota kamar. “Rata-rata antara 4-5 kg, menurut jumlah santri dalam kamar itu,” kata pria asal Cirebon itu.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ia juga menjelaskan bahwa panitia menfasilitasi santri dalam melaksanakan satai massal daging qurban ini, misalnya dengan menyediakan tenda, arang, minyak tanah, tusukan bambu, dan panggangan. “Santri tinggal iuran untuk beli bahan bumbu-bumbunya, kayak kecap, kacang, bawang dan cabai. Itu semua mereka iuran perkamar masing-masing,” ungkapnya lagi.

Tak hanya kepada santri, panitia juga membagikan daging kepada warga sekitar. Sekitar 2000 kupon telah disebar oleh panitia kepada warga. “Cakupanya, daerah Tebuireng, Cukir, Kwaron, Seblak, Ngelerep, Keras, Jatirejo, Kayangan, dan daerah sekitar lainnya. Insyaallah akan kami sebar lagi malam ini 500 kupon,” ungkapnya. Teknisnya, warga yang mendapatkan kupon bisa menukarkannya dengan daging kepada panitia di halaman Pesantren Tebuireng.


Pewarta:            Iryan Ramdhani

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin