tebuireng.online-Senin, (12/11/16), para santri Pesantren Putri Tebuireng rayakan hari libur Idul Adha dengan lomba menyate bersama. Usai melaksanakan sholat Idul Adha di masjid Ulul Albab, para santriwati bergegas mengambil peralatan yang dibutuhkan untuk menyate yang telah disiapkan pengurus. Dalam hal ini, mereka sangat antusias. Mulai dari berebut mengambil arang sampai berebut tusuk sate.
Kegiatan perlombaan ini sudah menjadi agenda tahunan di Pesantren Putri Tebuireng. Setiap santri berlomba-lomba untuk berkreasi se-kreatif mungkin dalam membuat sate yang enak. “perlombaan kali ini sifatnya antar Wisma”, ucap ustadzah Eli, salah satu Pembina pondok putri.
“Mulai dari wisma Ny Nafiqoh, wisma Ny Azza, Ny Masruroh, Ny Aisyah dan Ny Khoiriyah “tambah ustadzah asal pekalongan ini. Setiap wisma menyerahkan hasil kreasinya ke Gus Fahmi dan Umi Ainun Fadhilah selaku pengasuh pondok putri untuk dinilai.
Walaupun tidak berhari raya dengan keluarga, namun mereka terlihat bahagia untuk berkumpul bersama menyate. Semua teras halaman pondok penuh dengan para santri dan batu bara untuk berjuang membuat sate.
“Pantas saja sate harganya mahal”, ucap Dira salah satu santriwati tebuireng “Membuatnya saja butuh banyak perjuangan”, tambah gadis yang terlihat kesusahan menghidupkan bara api. (Ifana/Aldo)