Sumber gambar: www.google.com

Oleh: Sabdawaktu*

Selamat malam, Tuhan

Sebagai pemilik waktu, aku rasa pantas mengngkapkan syukur ini padaMu. Kepada hari, bulan, hingga detak kemenangan di dada umat dirasakan malam ini, terima kasih telah memberi sempat kepada kalender Ramadan untuk menjadi tamu istimewa kami se purnama penuh.

Jangan tanya tentang musik malam ini, sebab tak ada yang dikumandangkan kecuali takbir. Tak ada tangisan duka nafas waktu itu, kecuali bagi yang bahagia atau kehilangan kasih dari orang-orang tersayang yang tak bisa menemani sepanjang malam kemenangan ini. 

Tuhan,

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ditanyakannya sebuah maaf dan syukur pada mereka yang kehilangan cara memperbaiku hubungan. Disaksikannya doa bagi mereka yang ingin terus saling menjaga. Namun, malam inu jawaban telah diikat dengan kepulangan Ramadan yang istimewa. 

Tuhan,

Aku saksi dari air mata, saksi tawa, saksi segala ekspresi perasaan balita, muda, hingga orang tua. Ditatapnya kalender ke depan, diratapinya masa lalu yang telah sama-sama dilewati namun ada yang disesali. Aku hanya tersenyum sedikit, lalu menampik duka kehilangan orang-orang dengan pelukan.

Terima kasih, telah menghadirkan tamu paling istimewa untuk kami. UmatMu. Keluargaku. Tentu seiman seislam dan senasib atas perasaan suka duka ini. Terima lah amal kami, terima lah sajian kami selama ini, tentu tak selalu lezat dan baik; namun kami telah menopang segalanya atas harapan semoga yang terbaik.

Wahai, Engkau pemilik waktu -semesta dan Ramadan yang benar-benar telah menjeda- izinkan kami bertemu lagi, nanti. Dengan diri yang lebih baik, atas waktu yang semakin tepat, dan ruang yang semakin megah dengan iman dan islam.

Tuhan, terima kasih.

Ramadan, sampai jumpa lagi, nanti.

*Rara Zarary -Alumni Annuqayah Sumenep Madura-