Nyai Sinta Nuriyah membacakan puisi untuk Gus Dur dalam acara temu nasional Jaringan Gusdurian di gedung asrama Haji Sukolilo, Surabaya. (foto: faizal/to)

Tebuireng.online– Jaringan Gusdurian mengadakan temu nasional (Tunas), di Asrama Haji Sukolilo Surabaya Jawa Timur. Acara dilaksanakan selama tiga hari mulai dari 14-16 Oktober 2022.

Berbagai agenda dan pertunjukan dilaksanakan mulai dari ziarah, berbagi inspirasi hingga panggung budaya yang dihadiri berbagai tokoh nasional, seperti Nyai Hj. Sinta Nuriyah A. Wahid, Gus Mus, KH. Zawawi Imron dan berbagai tokoh lainnya. 

Acara tunas ini juga dihadiri oleh keluarga, sahabat, murid, pengikut serta para pengagum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari berbagai kalangan.

Dalam kesempatan itu, tepatnya di acara Panggung Budaya, Sabtu (15/10/22), Ibunda Nyai Hj. Sinta (Istri Gus Dur), membacakan sebuah puisi cinta untuk Gus Dur, yang berjudul “Surut Cinta Untuk Gus Dur”.

Surat Cinta Untuk Gus Dur

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Assalamualaikum Mas…
Lewat surat ini aku panjatkan doa untuk panjenengan. Sebab, seperti kata panjenengan ‘Doa harus dipanjatkan karena doa tidak bisa memanjat sendiri’
Mungkin ini adalah surat kedua yang aku tulis untuk panjenengan, semoga panjenengan masih ingat kali pertama aku membalas surat panjenengan, surat yang isinya keluhan atas kegagalan studi penjenjangan

Tak disangka-sangka, surat itu mampu mengantarkan hatiku berlabuh di hati panjenengan.
Gagal dalam studi, tidak berhasil dalam hal jodoh, kataku

Masih ingat gak Mas..
Tidak terasa sudah sepuluh tahun panjenengan pergi. Aku pernah sangat berduka, tetapi kini aku sadar bahwa aku merasa panjenengan masih berada bersama kami semua
Setiap ruang waktu dan lintas generasi, kini membicarakan nama panjenengan, membicarakan pemikiran panjenengan yang melampaui zaman

Mas Dur…
Sedang apa panjenengan di sana?
Kuharap dan kita semua di sini berharap panjenengan bahagia, tertawa, tertawa cekikikan dan melucu di hadapan para malaikat seperti yang sering panjenengan lakukan dulu kepada kami
Ya.. humor panjenengan itu selalu segar dibawakan disepanjang zaman, mungkin saja para jin dan malaikat di sana juga terhibur karena humor-humor panjeneng itu

Jangan lupa juga, sering-sering sampaikanlah kepada mereka itu kalimat andalan panjenengan yang sakti, ‘Gitu aja ko repot’
Kalimat sakti panjenengan itu adalah pemaknaan dari doa “Allahumma Yassir Walatuassir” Ya Allah mudahkan dan jangan sulitkan, sebab itu juga bermakna sama seperti kalimat Simplex Sigillum Veri simplicity is the sign of truth, bahwa kesederhanaan itu sangat dekat dengan kebenaran.
Laku lampah panjenengan menjadi gambaran betapa kebenaran sebenarnya simpel, mudah, sederhana tetapi justru kami yang kerap kali mempersulit 

Mas Dur…
Anak-anak dan keluarga panjenengan di bumi, selalu rindu kepada panjenengan, maksud ku anak-anak panjenengan itu bukan Alissa, Jeni, Anita dan Inaya. Ya, mereka anak biologis panjenengan
Tetapi anak-anak panjenengan yang ku maksud disini adalah anak-anak bangsa yang dalam semangat hidupnya tersisip nilai-nilai yang telah panjenengan tanamkan sejak dulu, anak-anak itu yang kini tergabung dalam sebuah jaringan bernama komunitas ‘Gusdurian’. Sebuah komunitas yang lahir demi untuk melestarikan nilai-nilai utama perjuangan panjenengan, mereka meramunya dalam sembilan nilai utama

Keluarga panjenengan adalah seluruh warga negara Indonesia, keluarga panjenengan adalah seluruh umat manusia di muka bumi ini.
Ya, kami semua adalah keluarga panjenengan yang selalu rindu dan menjadikan doa sebagai pertemuan 

Dari aku yang selalu rindu…

Pewarta: Faizal Amin