sumber ilustrasi: its.website

Oleh: Ara*

Anak adalah anugerah terindah bagi orang tua, tetapi di balik itu juga terkadang orang tua berkeluh kesah sebab perilaku anaknya yang menjengkelkan. Sebagian orang pun terkadang sampai menyebut anaknya dengan sebutan nakal. Anak-anak yang melempar-lempar barang, lari kesana kemari gak ada capeknya, lalu corat-coret di tembok dan masih banyak lagi tingkah yang membuat kita kesal.

Apakah benar itu anak nakal? Padahal itu semua adalah fase belajar anak dengan caranya. Memang terlihat ngeselin tapi selama tidak berbahaya, tidak merusak, melanggar norma agama atau masyarakat, maka sepatutnya kita yang menjadi orang tua, seharusnya kita memfasilitasi anak.

Dalam hal ini, kita harus memahami setiap fase perkembangan yang terjadi pada anak agar tidak meyalah artikan. Adapun fase-fase perkembangan anak yaitu:

Fase Usia Dini (antara 0-6 Tahun)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pada kelompok usia ini, para ayah dan ibu tidak perlu heran jika anaknya mengalami;

  1. Tantrum

Anak mungkin menangis dengan keras dan histeris, melempar barang, berteriak, bahkan berguling-guling di lantai. Hal itu hanyalah salah satu cara  untuk mengungkapkan keinginannya, jadi jangan panik.

Jangan bereaksi secara emosional, apalagi jika anak Anda mengamuk di tempat umum. Tanyakan padanya apa yang sebenarnya dia inginkan dan gunakan kata-kata yang baik dan jelas untuk menunjukkan apa yang Anda inginkan.

  1. Sering Bertanya

Antara usia 3 sampai 5 tahun, kemampuan berbahasa dan rasa ingin tahu anak terus berkembang. Oleh karena itu, wajar jika anak sering bertanya ketika masih kecil, dan itu bukan karena banyak bicara. Sebagai orang tua, kita diharapkan selalu mempunyai jawaban yang tepat dan mampu memberikan penjelasan yang sesuai dengan usianya sehingga anak mudah memahami apa yang dijelaskan oleh ibu atau ayah..

Fase Anak-Anak (antara 7-10 Tahun)

Dalam kelompok usia ini, anak telah lebih mengerti perbedaan, dan kemampuan adaptasinya dengan lingkungan sosial pun makin berkembang. Ini yang mungkin terjadi:

  1. Sering Membandingkan dan Menjawab

Seiring bertambahnya usia anak dalam lingkup pergaulan dan jumlah teman yang bertambah, anak cenderung membandingkan dirinya dengan temannya. Ia tidak hanya membandingkan urusan pribadi, tapi juga cara membesarkan orang tuanya dengan kebiasaan  orang lain. Oleh karena itu, jelaskan baik-baik bahwa setiap keluarga mempunyai aturan tersendiri dalam membudayakan dan menerapkan kebiasaan, dan tidak ada yang  benar atau salah.

  1. Ngotot

Jangan heran jika anak bersikeras bahwa pendapatnya lebih benar dibandingkan apa yang diajarkan ibunya. Padahal, pada masa inilah pemikiran dan logika anak berkembang dan mereka mulai memahami berbagai hal. Dalam hal ini orang tua bisa memberikan penjelasan berdasarkan bukti-bukti yang lebih akurat, seperti data, buku, dan majalah pada anak sehingga anak bisa menerima penjelasan dari orang tua dengan baik.

Fase Remaja (antara 11-14 Tahun)

Memasuki masa pubertas, ini fase unik perkembangan anak yang akan ibu dan ayah temui pada sang buah hati:

  1. Anak Mulai Tertutup

Anak-anak mulai merasa bahwa mereka memiliki privasi dan berhenti menceritakan segalanya kepada ibu dan ayah. Komunikasi sangat penting pada tahap ini, namun tetap perlu dilakukan dengan cara yang benar. Jangan  membuat anak risih dengan cara ibu dan ayah berkomunikasi dan bertanya secara menghakimi. Jadilah seperti sahabat nya untuk menjadi pendengar cerita nya dengan baik tanpa memaksa.

  1. Melanggar Aturan

Ini adalah fenomena yang paling khas dan umum terjadi di kalangan remaja. Itu adalah keinginan untuk melanggar aturan. Ia mulai mencari jati dirinya,  merasa mandiri,  mampu menilai benar dan salah serta mengambil tindakan dan keputusan sendiri. Namun keputusan yang diambil belum tentu tepat, sehingga ibu dan ayah harus tetap berdiri teguh dengan menjadi mentor dan teladan bagi putra-putrinya.

Dalam hal tersebut hendaknya kita semakin bijak dalam mengatasi pola tingkah laku anak, dengan tidak asal mengecap sebagai anak nakal, padahal memang itu merupakan fase perkembangan yang terjadi pada anak yang seharusnya kita fasilitasi dengan tepat. Kita sebagai orang tua harus memberikan hak-hak anak dengan baik.

*Aktif di Sekolah Sanggar Kapoedang Tebuireng.