ilustrasi: seorang ayah sedang membentak anak.

Oleh: Albii*

Bentakan orang tua bisa sangat membekas di benak anak, bahkan sampai ia dewasa bentakan itu sangat terngiang jelas di pikirannya, bisa jadi menyebabkan anak trauma atau memiliki gangguan kecemasan. Menurut sebuah penelitian lintas kampus pada 2010 yang dipublikasikan National Institutes of Health, Amerika Serikat, seseorang yang mendapati persolanan berteriak kepada anak ternyata justru membuat anak makin agresif secara fisik dan verbal.

Demikian itu mengapa dokter anak ataupun psikolog tidak merekomendasikan membentak anak meskipun biasanya digunakan sebagai alasan untuk mendisiplinkan anak. Meski demikian, harus ditekankan bahwa membentak di sini berbeda konteks dengan menaikkan level suara alias berteriak untuk hal-hal tertentu.

Membentak anak nyatanya dapat memicu sejumlah dampak yang berkaitan dengan perkembangan otak, mental, dan sikap.

“Membentak sekali memang belum dapat memberi efek yang signifikan pada anak. Namun, jika orang tua membentak anak setiap hari maka dapat meningkatkan risiko perkembangan otak yang terganggu,” jelas Samanta Elsener, M.Psi., Psikolog Anak dan Keluarga, dalam acara Webinar Orami Playdate Festival 2022.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Berikut dampak yang akan ditimbulkan jika anak sering dibentak;

Menjadikan anak lebih agresif

Anak adalah cerminan orang tua, bahkan mereka bisa dengan mudah meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya baik bahkan buruk. Sebuah riset menyatakan, membentak anak hanya akan membuat mereka lebih agresif, baik secara fisik maupun verbal. Sebab, membentak adalah ekspresi amarah yang bisa membuat anak-anak takut dan merasa tidak aman.

Memperburuk perilaku anak

Mungkin para orang tua berpikir bahwa semua masalah bisa diatasi dengan bentakan. Padahal yang terjadi justru sebaliknya, membentak anak berpotensi memunculkan masalah baru dalam jangka panjang.

Merusak perkembangan otaknya

Dampak anak sering dimarahi dan dibentak selanjutnya adalah merusak perkembangan otak. Bentakan dan segala hal yang sifatnya kasar dalam memarahi anak dinilai mampu merusak perkembangan otak anak.

Menyebabkan anak depresi

Membentak anak dapat membuatnya depresi. Selain merasa tersakiti, ketakutan, dan sedih, mereka juga bisa merasa depresi saat dibentak dan dipukul oleh orangtuanya. Karena hal tersebut bisa menjadi memori yang buruk dan mengancam psikologis anak.

Menyebabkan penyakit kronis

Membentak anak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis pada diri anak. Baru-baru ini, terdapat sebuah penelitian yang menemukan adanya hubungan antara pengalaman buruk semasa kecil dan berbagai macam penyakit nyeri kronis, seperti artritis, sakit kepala, hingga masalah punggung dan leher.

Membuat anak jadi kurang percaya diri

Dampak membentak anak remaja yang tak boleh dilupakan adalah membuatnya menjadi kurang percaya diri. Dampak dari pembentakan yang dilakukan orang tua adalah menjadikan anak itu kurang percaya diri, Dikutip dari Very Well Family, anak yang merasa malu karena kurang percaya diri dapat kehilangan motivasi untuk memperbaiki dirinya.

Renggangnya hubungan anak dan orangtua

Hubungan orang tua dan anak akan menjadi renggang jika orang tua tersebut sering membentak anaknya, pernyataan itu dikutip dari situs Parents yang membahas tentang bagaimana menjadi orang tua yang bijak.

Menjadikan anak kurang mampu berkomunikasi

Anak kurang mampu berkomunikasi dengan baik itu tidak akan jauh dari apa yang sehari hari ia dengar, karna anak adalah peniru yang handal jadi, jangan salahkan anak 100% jika anak tersebut juga buruk dalam hal berkomunikasi.

Anak jadi kurang rasa hormat dan percaya dengan orang tua.

Sulit bagi anak-anak untuk memiliki rasa percaya dan hormat terhadap seseorang yang terus-menerus berteriak padanya. Bukan masalah harus dihormati, anak juga lama kelamaan akan bimbang ingin menghormati tapi orang yang dihormati suka membentak.

Tumbuh menjadi pribadi yang pemarah

Anak yang sudah sering dibentak dan dikasari orang tua akan mudah marah. Biasanya anak akan meluapkan emosi mereka juga dengan bentakan.

Menjadikan anak pendendam

Kekerasan yang diterima anak, baik secara fisik maupun verbal, akan tersimpan dalam memori anak. Dengan rasa kecewa yang mendalam atas perbuatan orang tuanya, kadang kala seorang anak menyimpan rasa sakit hati dan dendam akan perbuatan orang tuanya.

*Mahasiswa KPI Unhasy Jombang.