Para peserta sibuk menyerjakan soal Tes PSB di SMA Trensains Tebuireng 2 Jombok Ngoro Jombang, Kamis (24/12/2015) (foto: Abror)
Para peserta sibuk menyerjakan soal Tes PSB di SMA Trensains Tebuireng 2 Jombok Ngoro Jombang, Kamis (24/12/2015) (foto: Abror)

tebuireng.online– Tak banyak pesantren yang memiliki konsentrasi pendidikan di sains. Masyarakat sudah mengenal tiga corak utama pesantren, salaf, modern, dan post modern. SMA Trensains hadir dengan ciri khas tersendiri, menarik para calon walisantri untuk memondokkan putra-putrinya di pesantren cabang Tebuireng tersebut. Hari ini (24/12/2015), SMA Trensains mengadakan tes Penerimaan Santri Baru (PSB) tahun akademik 2016/2017 untuk mencari calon pakar sains al-Qur’an masa depan.

Sejumlah 86 calon santri diantar keluarga berjuang untuk mendapatkan kursi menjadi  santri SMA unggulan tersebut. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, baik Jawa maupun dari pulau-pulau lainnya. Dari 86 orang tersebut, belum jelas berapa yang akan diterima pada gelombang satu ini, karena panitia lokal SMA Trensains mementingkan kualitas dari pada kuantitas. Kuantitas akan terpenuhi setelah hasil tes PSB gelombang kedua diketahui. Namun, jumlah keseluruhan yang diterima dari dua gelombang tersebut, adalah 120 santri, dengan rincian 60 santri putra dan 60 putri. Materi yang dujikan adalah MIPA, Bahasa Arab, psikotes, dan tes membaca al-Qur’an.

Pak Taslim asal Mojongapit, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang mengutarkan alasannya memilihkan SMA Trensains untuk sang putra. Ia jatuh hati pada Trensains selain karena keinginan putranya sendiri, juga karena Trensains menawarkan iklim belajar yang kondusif. Lingkungannya yang jauh dari keramaian menciptakan suasana yang nyaman untuk mengkaji keilmuan. Selain luas, Trensains juga memiliki orientasi pendidikan yang jelas, mengkaji ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat al-Qur’an yang menerangkan tentang alam, tapi tidak meninggalkan ciri khas pesantren, yaitu kitab kuning.

Berbeda dengan seorang ibu dari Bandung yang enggan disebut namanya. Alasan memilihkan adiknya hati SMA Trensains karena dulu ia adalah santri SMA A. Wahid Hasyim lulusan 2001. “Tebuireng sangat menarik, setiap tahunnya ada peningkatan baik fisik maupun akademik. Ini buktinya saya kesini langsung panggling ini Tebuireng bukan,” ungkapnya. Ia mengaku hanya mengikuti keinginan adiknya yang ingin mondok di pesantren asuhan Gus Sholah tersebut. Secara pribadi, ia tertarik dengan Trensains yang menawarkan pendidikan pesantren dalam balutan kajian sains segar dari kandungan ayat-ayat al-Qur’an.

Kepala Pondok Trensains Tebuireng II, Ustadz Umbaran mengatakan bahwa pihaknya menyediakan beasiswa bagi 10 besar peraih nilai terbaik dalam tes. Sepuluh orang tersebut, akan mendapatkan beasiswa dengan taraf yang berbeda sesuai dengan peringkat tes. Peringkat pertama akan mendapatkan gratis seluruh biaya, sekolah, pondok, dan makan. SMA Trensains juga akan memberikan keistimewaan bagi penghafal al-Qur’an 30 juz. Namun keistimewaan tersebut tetap mempertimbangkan nilai materi MIPA yang menjadi garapan khusus sekolah tersebut. (abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online