Tebuireng– Tim Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMA Abdul Wahid Hasyim Tebuireng berhasil menyabet juara 2 saat lomba LKTI tingkat Provinsi, Senin 30 Desember 2013.

Tim yang beranggotakan Annisa Muashomah, Yekti Indriana Sari, dan Idris Purnama harus bersaing dengan 50 tim yang dibagi menjadi 3 kategori lomba , lomba karya tulis guru, lomba karya tulis ilmiah remaja (LKTIR) setingkat sekolah menengah atas dan lomba poster lingkungan bertemakan pengelolaan dan konservasi air sebagai tulang punggung kehidupan.

Lomba karya tulis untuk memperingati Temu Ilmiah ke-16 Jaringan Komunikasi Pemantau Kualitas Air (JKPKA) Daerah Aliran Sungai Brantas Unit Jasa Tirta 1 Jawa Timur. Diadakan oleh Jasa Tirta 1 melalui JKPKA untuk sekolah menengah atas yang berada di kota atau kabupaten yang dialiri sungai Brantas.

Acara penyerahan hadiah juara dilaksanakan di SMAN 1 Nglames Madiun yang dihadiri finalis LKTI yang berasal dari Jombang, Mojokerto, Blitar, Sidoarjo, Madiun, Magetan, Nganjuk, dan Kediri. Penyerahan hadiah juara secara langsung diserahkan oleh Ibu Vonny wakil dari Jasa Tirta 1 dan ketua JKPKA Bapak Sunarto.

Dalam sambutannya, ibu Vonny mendorong agar semua pihak mulai siswa sekolah, guru, dan industry bisa menjaga lingkungan khususnya sungai dengan baik, mengingat mutu air juga mempengaruhi mutu organisme disekelilingnya. Agar semua pihak bisa memahami pentingnya air untuk kehidupan manusia.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Perwakilan tim, Annisa Muashomah mengatakan tidak menyangka karya tim dengan judul “ Penjernihan Limbah Tahu dengan Penerapan Biofilter” bisa menyabet juara 2 (runner up).

Ini prestasi SMA A Wahid Hasyim yang pertama kali di lomba karya tulis yang diadakan JKPKA Jasa Tirta 1 DAS Brantas, imbuhnya.

Kepala sekolah SMA A Wahid Hasyim Tebuireng, Bapak Ahmad fathoni, S.Sos juga ikut bangga melihat prestasi tim KIR SMA A Wahid Hasyim Tebuireng. “Ke depan KIR SMA A Wahid Hasyim Tebuireng perlu meneliti kajian tentang perairan (sungai) sehingga bisa maju lagi menuju lomba karya tulis ilmiah remaja mendatang” tutur bapak yang berkaca mata minus ini. Maju terus santri Tebuireng! (Lutfi/tbi.org)