dokumentasi SMA Trensains Tebuireng Jombang.

Tebuireng.onlin— Prestasi membanggakan kembali diraih SMA Trensains di ajang WYIIA (World YouTube Invention and Innovation Awards), perlombaan Karya Tulis Ilmiah (KTI) internasional. Adapun tim tersebut adalah Uqba Alif Mufa, Zildjian Dewantara, Muhammad Ali Rayhan, dan Achmad Fahmi Darojat, yang ikut dan juara di bidang Environment.

Adapun acara tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berkolaborasi dengan IYSA (Indonesian Young Scientist Association) di Yogyakarta, dan IPB University. Event ini dimulai pada tanggal 15 September sampai dengan pengumpulan tanggal 14 Oktober 2024.

“Kami bersyukur diberi kesempatan meraih Bronze Medal. Tentu kami ingin mengharumkan nama Pesantren Sains Tebuireng, bahwa seorang santri pun bisa mendunia dengan karya-karya Sains penelitian,” ungkap Izzi mewakili timnya saat diwawancarai, Sabtu (9/11/2024).

Baca Juga: SMA Trensains Sabet Medali Perak International Science Project Competition

Selain itu, baginya event seperti itu juga sebagai kesempatan memiliki sertifikat lomba bergengsi yang nanti menjadi salah satu pendukung berkas untuk mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri dengan beasiswa ke luar ke luar negeri.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Siswa kelas XI Sains itu mengaku telah melewati banyak proses sebelum memenangkan KTI itu, salah satunya adalah bagaimana memanajemen waktu perizinan fasilitas di pondok, waktu belajar, dan hal lain yang tentunya aktivitas padat mereka menjadi santri di sebuah pesantren.

“Ada banyak usaha sebelum kami memenangkan lomba ini, tentunya dari aktivitas padat kami di sekolah dan di pondok yang perlu kami bagi dengan waktu persiapan lomba ini,” tuturnya.

Saat diwawancarai ia berharap pihak sekolah selalu mendukung aktivitas dan kreativitas siswa baik secara materiil atau non materiil.

“Setelah menang mungkin hal yang bisa dipetik adalah rasa sabar salam menghadapi berbagai rintangan seperti gagal dalam proses meneliti kontradiksi perbedaan pendapat antar anggota tim dan lainnya,” imbuhnya.

Namun yang paling berharga, lanjutnya, adalah rasa bahagia mengalungkan medali itu dan memberikan sertifikatnya kepada orang tuanya, yang disambut sangat haru dibalut dengan bangga.



Pewarta: Albii