Salah satu padagang kaki lima sedang menata jualannya di Kawasan Makam Gus Dur (KMGD) Tebuireng Jombang. (foto: ar)

Tebuireng.online— Salah satu fenomena yang masih terasa hingga hari ini adalah banyaknya pedagang kaki lima yang menjajakan makanan atau minuman di Kawasan Makam Gus Dur (KMGD) Tebuireng Jombang. Ada cerita-cerita unik dan menarik mengapa mereka masih bertahan berjualan di sana walau terkadang tidak laris.

Seperti yang diakui oleh bu Siti Es, pedagang minuman dingin dan snack. Ia bercerita apa yang dijalani saat ini adalah keputusannya setelah berhenti menjadi jurangan batu bata. “Saya sudah empat tahun berdagang di sini. Termasuk saat Corona ya, walau sepi tetap saya jalani, insyaAllah berkah,” ungkapnya dengan senyuman bahagia, Jumat (8/11/2024).

Sambil menata minuman dan snack yang ia jual, bu Siti bercerita tentang penghasilannya berdagang di KMGD sejak 2020 lalu. Baginya walaupun penghasilan saat berjualan tidak sebanyak saat menjadi juragan batu bata, ia tetap bersyukur karena ia juga menikmati apa yang dijalani saat ini.

Selain itu, bu Ita Wati juga bercerita tentang kegembirannya menjalani usahanya di Kawasan Makam Gus Dur. Menurutnya tempat yang selalu ramai dikundungi peziarah itu memiliki daya tarik tersendiri. Apalagi di hari Sabtu dan Minggu, di mana peziarah sangat mebludak dan tentu pengahasilannya pasti meningkat.

“Saya senang-senang saja berusaha di sini, selain karena merasa tenang ya saya berharap dapat barokah dari alim ulama termasuk Gus Dur. Tokoh yang sangat merakyat,” ungkapnya saat diwawancarai.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Perempuan asal Surabaya itu juga bercerita tentang pilihannya berjualan nasi dan air minum. Ia mengaku memiliki hobi memasak sehingga menyalurkannya dengan menjual hasil masakannya itu.

“Saya dulu membuka usaha catering, karena berjodoh dengan orang sini (red. Jombang) saya memilih usaha yang saat ini saya jalani, alhamdulillah,” tutur pedagang yang sudah 10 tahun berdagang di KMGD itu.

Untuk diketahui ada banyak pedagang kaki lima di Kawasan Makam Gus Dur, dari penjual makanan berat, ringan, minuman hingga jasa foto dan ojek. Diakui mata pencarian mereka di sana adalah untuk bekerja sekaligus berharap mendapatkan barakah dari masyaikh Tebuireng dengan banyaknya peziarah yang sering datang.



Pewarta: Rini/Ar/Albi