
Tebuireng.online— Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir menggelar Wisuda Al-Qur’an Bil Ghoib ke-XXII & Bin Nadhor ke-XXXI Tahun 2025, di halaman SMK Perguruan Mu’allimat Cukir pada Ahad (16/2/2025). Acara ini dihadiri oleh para wali wisudawati, para dzurriyah KH. Adlan Aly, seperti Bu Nyai Musyafa’ah Adlan, Bu Nyai Nihayah Abdul Djabbar, KH. Syamsuddin Aly, dan KH. Amir Jamiluddin.
Wisuda kali ini meluluskan 151 santriwati yang berhasil menuntaskan hafalannya, dengan rincian wisuda Bin Nadhor PQ sebanyak 84 wisudawati, Bi Nadhor DPQ sebanyak 31, dan wisuda Bil Ghoib sebanyak 36 wisudawati. Dalam acara ini juga diumumkan wisudawati terbaik dalam Program Qur’an (PQ), sebanyak 3 terbaik, Departemen Pengajian Al-Qur’an (DPQ) sebanyak 2 terbaik, dan Bil Ghoib sebanyak 3 terbaik.
Sebelum acara puncak dimulai, dilakukan pembacaan tahlil oleh Ustadz Ahmad Daroji, dan qiro’ah oleh Faza Nur Hanifah Zain. Ada 12 wisudawati terbaik yang terpilih untuk pembacaan khotmil Qur’an, yakni Najiha Savira Rahmanillah, Zahira Aurora Madhura, Litakuna Mufti Karima, Najwa Ilmi Mufidah, Maliha Elfira Assaidah, Lu’ailik Wardhatul Lathifa, Sibyana Zubaidah, Nuri Maghfirotun Naila, Nailil Izza Romadhoni, Salsabila Azzahra, Zahra Wita Ayuning Tias, dan Nawal Al-Dzahabi. Kemudian, doa penutup khotmil Qur’an dibacakan oleh KH. Ahmad Syakir Ridlwan, Lc, M.H.I.
Baca Juga: Santri Walisongo Peringati Isra Mikraj, Gus Jamil Ceritakan Perjalanan Rasulullah
Perwakilan wali santri, H. Sulaeman Ansar, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak pondok yang telah menjaga santri dengan tulus dan ikhlas. “Anak-anak kami dijaga oleh pembina yang sungguh memberikan perhatian luar biasa. Kami yakin dengan ilmu yang didapatkan di pondok ini, insya Allah akan membawa keberkahan. Kami para orang tua tentu merasa bangga atas prestasi yang dicapai putra-putri kami yang sudah menghafal Al-Qur’an. Kami berharap, putra-putri kami kelak dapat menggapai cita-cita mereka,” ungkapnya.

Pengasuh Pondok Putri Pesantren Walisongo, Drs. KH. Amir Jamiluddin juga menyampaikan keinginannya untuk memiliki program qiro’ah sab’ah. “Kami memiliki keinginan untuk melaksanakan qiro’ah sab’ah, Alhamdulillah tahun ini sudah ada yang mencapai 10 juz, yakni Ustadzah Ummu Habibah.” Beliau juga memberi wejangan kepada para santri bahwa jika ingin cita-cita tercapai, maka berbuat baiklah.
“Jangan hanya karena mencari nilai sekolah, tapi juga harus mencari ridha Allah dan mencari ilmu karena Allah,” imbuh beliau.
Gus Jamil bercerita bahwa dia sering berkata kepada santriwatinya tentang cara mengatasi masalah jerawat. “Saya sering bilang ke anak-anak yang memiliki jerawat, ‘kalau wajahnya berjerawat, maka mengajilah, karena kalau ngaji kan mulut nggak bisa diam, seperti halnya olahraga yang membuat tubuh sehat,’” jelasnya.
KH. Syamsuddin Aly, sebagai perwakilan dari yayasan, berpesan kepada wisudawati yang akan diwisuda hari ini, “jadilah manusia pilihan yang paling mulia di hadapan Allah, karena kalian semua menjaga Al-Qur’an. Mudah-mudahan ilmu dan hafalan kalian semua barokah di dunia dan akhirat,” pesannya.
Baca Juga: Mabna MHQ Raih Juara 1 dalam Festival Al-Banjari di Pesantren Walisongo
Setelah prosesi wisuda selesai, Prof. Dr. H. Moh. Ali Aziz, M. Ag., selaku pembicara mau’idhah hasanah, memberikan ungkapan menarik untuk para santri. “Jalaluddin Rumi, penyair kelas dunia, mengatakan, ‘Wajahlah yang membuat manusia itu indah, tetapi ingatlah, tutur katalah yang membuat engkau itu manusia.’”
Beliau juga menambahkan di akhir ceramahnya bahwa santri itu harus tawadhu, harus sopan, tetapi tidak boleh minder. Karena orang yang minder tidak bisa memimpin dunia dan akan tertutup ilmunya karena minder tersebut.
Pewarta: Albii