Pengasuh Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang, KH. Amir Jamiluddin saat menyampaikan sambutan di depan wisudawati Al-Quran bil ghoib dan bin nadhor. (foto: nabila)

Tebuireng.online— Pengasuh Pondok Pesantren Putri Walisongo, KH. Amir Jamiluddin, dalam acara Wisuda Al-Qur’an Bil Ghoib ke-22 dan Wisuda Binnadhor ke-31 pada hari Ahad (16/2/2025) memberikan wejangan kepada para wisudawati.

Dalam sambutannya, Gus Jamil menyampaikan bahwa pada hari yang berbahagia ini, kita harus memperbanyak rasa syukur kepada Allah karena masih diberi kesempatan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dan mengikuti wisuda Al-Qur’an.

“Bersyukurlah kepada Allah karena sudah khatam dan diwisuda. Bersyukur juga kepada guru dan orang tua, karena dengan tarbiyah guru, kalian bisa mencapai derajat seperti ini. Begitu pula dengan dorongan, motivasi, dan dukungan finansial dari orang tua. Maka, doakanlah kedua orang tua kalian setiap saat, bukan hanya setelah sholat saja, tetapi setiap saat,” ujarnya.

Beliau juga mengucapkan syukur alhamdulillah karena pada tahun lalu ada rencana untuk penyelenggaraan setoran qira’ah sab’ah. Pada tahun ini, Ustadzah Ummu Habibah telah mendapatkan 10 juz setoran qira’ah sab’ah yang diampu langsung oleh K.H. Ahmad Syakir Ridwan, Lc, MH.I.

Baca Juga: 120 Santriwati Pesantren Walisongo Wisuda Qur’an Bil Ghoib dan Bin Nadhor

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selanjutnya, Gus Jamil menjelaskan makna dari Surah Al-Ankabut ayat 69, yang berbunyi: “Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan.”

Beliau bercerita, pada saat pembuatan buku memori kelas 3, Mbah Yai menyampaikan pesan: “Tingginya cita-cita adalah sebagian dari iman.” Maka, ketika cita-cita kita tinggi, insya Allah akan dikabulkan oleh Allah. Namun, dalam Surah Al-Ankabut ayat 69, tidak cukup hanya memiliki cita-cita; kita juga harus berusaha dengan sungguh-sungguh dan berbuat baik.

“Jika ingin cita-cita tercapai, berbuat baiklah. Jangan hanya mengejar nilai sekolah, tetapi juga harus mencari ridho Allah dan mencari ilmu karena Allah. Menurut Hadist Imam Bukhari, ilmu itu harus dicari terlebih dahulu sebelum amal. Jadi, untuk mengenal amal, kita harus dengan ilmu,” pesan beliau.

Selain itu, Gus Jamil memberikan tips cantik dan sehat dengan cara selalu berinteraksi dengan Al-Qur’an.

“Jika ingin cantik dari dalam, kuncinya hanya satu, yakni hati. Perbanyak dzikir agar hati menjadi tenang. Jika ingin sehat, rajinlah membaca Al-Qur’an.”

Hadirin acara wisuda al-Quran bil ghoib dan bin nadhor Pondok Pesantren Walisongo Cukir. (foto: nabila)

Beliau juga menyebut hasil penelitian di Amerika, orang yang mendengarkan bacaan Al-Qur’an selama 15 menit saja dapat menjadi lebih cerdas. Buktinya, anak-anak yang menghafal Al-Qur’an sering berprestasi di berbagai bidang.

“Saya mengajar di beberapa kelas. Ketika saya mengajar di kelas tahfidz, saya suruh menghafalkan hadits, separuh saja sudah bisa hafal. Namun, ketika saya mengajar di kelas non-tahfidz, menghafal hadits itu terasa lebih sulit. Maka dari itu, dengan membaca Al-Qur’an, kita akan mengasah otak kita. Jangan lupa, sebelum belajar, baca Al-Qur’an terlebih dahulu,” tambah beliau.

Gus Jamil juga menceritakan pengalaman pribadi tentang belajar di waktu yang terbatas. Suatu kali, beliau sholat hajat, membaca Al-Qur’an, lalu belajar dan mencari buku yang kira-kira akan keluar di ujian. Dengan cara tersebut, Allah memberikan petunjuk.

“Inilah hikmah dan fadilah dari Al-Qur’an,” ujarnya.

Beliau menutup sambutannya dengan mengutip Imam Suyuthi dalam *At-Tibyan*: “Siapa yang sibuk dengan Al-Qur’an, akan Aku beri yang lebih utama daripada apa yang diberikan kepada orang-orang yang berdoa.”

“Maka, berwasiatlah dengan membaca Al-Qur’an, walaupun sedikit. Mudah-mudahan anak-anak bisa lancar membaca Qur’an, menjaga hafalan, mengamalkan isi Al-Qur’an, dan menjaga perilaku mereka,” tutup Gus Jamil.

Pewarta: Nabila Rahayu