Para guru SDI Tebuireng Ir. Soedigno melakukan tes observasi kepada para calon anak didik, Kamis (06/02/2016)
Para guru SDI Tebuireng Ir. Soedigno melakukan tes observasi kepada para calon anak didik, Kamis (06/02/2016)

tebuireng.online– Tiga tahun sudah Sekolah Dasar Islam Tebuireng (SDIT) Ir. Soedigno berdiri. Sekolah yang berada di Kesamben Jombang itu, terus memberikan fasilitas belajar yang nyaman dan menarik bagi anak didiknya, bahkan sejak menjadi calon siswa dan siswi. Sekolah berbasis pendidikan asyik dengan alam, benar dan pintar tersebut mengadakan Tes Observasi untuk mengetahui potensi calon siswa-siswinya, Kamis (06/02/2016).

Kepala SDIT, Mudhfar Ma’ruf mengatakan bahwa tes ini bukanlah sebuah penyaringan, karena semua pendaftar bisa dipastikan lolos masuk sekolah yang ia pimpin. “Tes Observasi ini bukan saringan masuk tapi melihat potensi anak sejak dini,” ujar pria humoris inspirator lakon “Cak Jahlun” di Majalah Tebuireng tersebut.

Salah satu calon siswi sibuk mewarnai gambar. Itu adalah salah satu materi tes observasi.
Salah satu calon siswi sibuk mewarnai gambar. Itu adalah salah satu materi tes observasi.

Menurut data yang dihimpun dari panitia jumlah siswa-siswi baru sama dengan tahun ajaran lalu, yaitu 44 anak. Tes Observasi ini terdiri dari wawancara, tes baca tulis, rasa, perasaan, menyanyi, hafalan, mengaji, menggambar, mewarnai, dan berhitung. Semua hasil tes dari setiap materi akan dikumpulkan menjadi satu berkas yang akan menjadi acuan para tenaga pendidik untuk menggali potensi setiap siswa-siswi.

SDI Tebuireng Ir. Soedigno Kesamben berdiri pada tahun 2013 di atas tanah Wakaf Almarhum Bapak Ir. Soedigno. SDIT ini bertujuan untuk membentuk kader beriman, berilmu dan berakhlaq dengan lembaga pendidikan yang berkualitas dan terjangkau. SDI Tebuireng Ir. Soedigno Kesamben ingin membuka paradigma baru konsep sekolah dasar yang asyik menyatu dengan alam, benar dan pintar.

Dalam memberikan pendidikan, SDIT tidak hanya mengandalkan pelajaran di bangku kelas, namun juga pendidikan yang aplikatif dan menyenangkan. Tak jarang mereka diajak untuk bermain dan belajar bersama alam. Tujuannya agar sejak dini mereka mengerti bahwa belajar di sekolah tidaklah membosankan dan mengajarkan mereka mencintai alam dan lingkungan. (abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online