tebuireng.online- Jombang, Duka mendalam turut dirasakan santri Tebuireng atas wafatnya Kiai Sahal Mahfudz. Setelah selesai sholat Jum’at santri Tebuireng menunaikan sholat ghaib berjamaah di Masjid Pesantren Tebuireng atas wafatnya Ulama kharismatik itu, Jum’at (24/1).
KH. Junaidi Hidayat selaku imam sholat Jum’at mengajak seluruh jamaah melakukan sholat ghaib berjamaah. “Setelah menunaikan sholat Jum’at ini marilah kita bersama-sama mengerjakan sholat ghaib untuk kita kirimkan kepada Kiai Sahal Mahfudz,” ajaknya sebelum berjamaa’ seraya mengingatkan untuk meluruskan barisan sholat.
Biasanya wali santri atau masyarakat sekitar sekedar meminta bantuan do’a kepada para jamaah atau bantuan sholat ghaib yang ditujukan untuk sanak saudaranya. Mereka menitipkan nama almarhu kepada pengurus masjid untuk kemudian disampaikan kepada jamaah seusai mengerjakan sholat jum’at.
Banyaknya jamaah sholat jum’at di Pesantren Tebuireng membuat suasana duka semakin terasa. Bahkan separuh jamaah harus rela sholat dihalaman masjid dengan menggelar alas seadanya lantaran masjid berkapasitas 3000 orang itu tidak cukup menampung jamaah.
Pemandangan seperti ini hampir setiap hari Jum’at bisa kita lihat di Pesantren Tebuireng. Tak jarang jamaah menempati teras-teras asrama, halaman pesantren, jalanan, dan bahkan di tempat parkir. (aul/tbi.org)