tebuireng.online – Jombang dirundung duka, masih tujuh orang lagi dari 14 warga Dusun Kopen, Ngrimbi kecamatan Bareng Jombang masih belum ditemukan akibat longsor.
Menurut Amin BPBD Prov.Jatim, Bencana longsor ini disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat deras sehingga tanah ambrol dan longsor. Kejadian terjadi Selasa,28 Januari 2014 Pkl.01.30 WIB.
Korban Jiwa a.n 1.Moh.Sodik 2.Sariaji 3.Siti Nur Rokhimah 4.Suhartanto 5.Bacharudin Achmad 6.Muchayarah 7.Lilik Supriatin, sedangkan 7 orang lainnya masih dlm pencarian a.n 1.Choirun nisak 2.Sail 3.Fatchur rozi 4.Sunarimo 5.Panji Suprapto 6.Nurul Islamiyah dan 7.Nindi.
Medan yang curam menyulitkan proses evakuasi dan pencarian warga yang masih hilang/belum dutemukan. Kerugian Materil akibat longsor tersebut 6 rumah rusak parah. Saat ini BPBD Kab.Jombang bersama TNI/Polri dan Tim SAR masih melakukan pencarian korban yg hilang.
Kepolisian resor Jombang menerjunkan 150 personel guna membantu proses evakuasi. Untuk mencari korban , dua eskavator diterjunkan untuk mencari korban.
Di area utara JOmbang tepatnya wilayah Kecamatan Mojoagung pada hari yang sama juga terjadi bencana Banjir Bandang. Banjir Mojoagung menimpa empat desa, yaitu Desa Karangwinongan, Demangan, Mojotrisno, serta Mojoagung, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.
Air sudah mulai tinggi sejak hujan deras yang terjadi pada Senin (27/1) malam. Bahkan, di sejumlah titik kedalaman air sampai dua meter, mengakibatkan warga harus dievakuasi.
Menurut salah satu korban banjir Nur (65), banjir bandang ini merupakan kejadian terparah selama kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Selain rumah warga beberapa fasilitas seperti kantor Mapolsek Mojoagung juga ikut terendam hingga air mencapai jalan raya Mojoagung-Surabaya sehingga memacetkan lalu lintas hingga 2 km. (Lutfi.Tbi.org)