Buku novel Tapak Jejak karya Fiersa Besari
  • Judul Buku     : Tapak Jejak
  • Penulis           : Fiersa Besari
  • Penerbit         : Media Kita
  • Tebal             : 310 halaman
  • ISBN             : 978-979-974-586-2
  • Cetakan         : Pertama 2019
  • Perensensi     : Dian Bagus*

Novel berisi tentang hasil perjalanan selama 7 bulan, menelusuri seluruh penjuru Indonesia. Di tahun 2003 ia ditinggal nikah oleh kekasihnya, membuatnya merasa dia adalah orang yang paling sendu di dunia. Dari situ ia memutuskan untuk mengalihkan perasaanya dengan berkelana. Tapak Jejak merupakan sekuel dari Arah Langkah, sekaligus menjadi buku keenamnya.

Buku ini mengisahkan petualangan sang penulis, jiwa sang penulis yang gemar berkelana namun tetap tahu arah pulang membuat kisah ini menarik, petualangannya di buku ini diawali “Bung Fiersa” setelah ditinggal kedua temannya Prem dan Baduy karena perjalanan kali ini berbeda dengan logistik yang sangat terbatas namun ketika perjalanan dimulai dan sampai berada di Ternate yang hendak melaksanakan upacara pengibaran bendera sang Saka Merah Putih di kawah puncak Gammalama dengan ditemani Swarandee, Ino, dan kawannya yang lain termasuk MJO.

Dilanjutkan ketika bung (sapaan sang penulis) ke bandara untuk ke Papua, bung sampai di Papua bersama Sakti kawannya dengan tujuan ingin menginjakkan kaki di pulau Raja Ampat dan berkeliling sekitar Raja Ampat, tentu sebelum ke sana perlu hal-hal yg harus disiapkan, saat tiba keduanya berinisiatif untuk berkeliling.

Diawali ke pulau kelelawar dimana sesuai dengan namanya tebing yang begitu tinggi begitu dipenuhi kelalawar, dilanjutkan keduanya menuju pulau Saporken, hingga akhirnya bung sampai di tempat pulau Raja Ampat, kemudian berkelana ke Manokrawi Papua. Di sana bung mendapat begitu banyak hal mengenai Papua, balajar banyak hal mengenai Indonesia, selain kisah berkelana terdapat juga kisah masa kecil sang penulis bagaimana dirinya dibesarkan dari keluarga Besari, kisah keluarga Besari yang tak sama lagi, kisah Besari yang sudah terganti, kisah besari ialah bersama ayah kandungnya tetapi kini sudah berbeda namanya bukan lagi Besari karena sudah tak sama lagi sudah ada yang diganti.

Kisah Bung Fiersa mengisahkan cerita kecil sang penulis hingga berkelana menyusuri sudut keindahan Indonesia tercinta, serta kegemaran dalam hal (menggambar, memotret, dll) yang dipublikasikan diberbagai media seperti youtube, twitter, dan instagram karena bagi Bung Fiersa suatu kegiatan memang perlu diabadikan baik itu lewat motret, video, ataupun yang lain karena kenangan akan tetap terasa jika ada dokumentasinya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Buku ini memiliki atau menampakkan cover yang sangat menarik sesuai dengan isi cerita, berdasarkan dengan kejadian sebenarnya baik itu (tokoh, tempat, dan waktu), penggunaan diksi yang imajinatif, serta penggunaan quotes yang seirama. Sehingga buku ini cocok untuk semua kalangan. Namun di sisi lain, untuk pembaca yang awam mungkin ada beberapa kata yang asing serta sulit untuk dimengerti, dan barangkali bagi pembaca yang tidak suka travelling maupun tracking akan terasa membosankan dengan alur cerita ini.

*Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Tebuireng Jombang.