tebuireng.online– Minggu (08/11/15) halaman kampus Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) Tebuireng penuh dengan kegembiraan. Sanak saudara berbondong-bondong menuju tenda megah itu. Rizal Ramli, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, ini memenuhi undangan dalam acara Rapat Terbuka Senat UNHASY Tebuireng ,Wisuda Sarjana (S1) XXIV & Magister (S2) XI di halaman utama kampus tersebut.

Saat menyampaikan orasi ilmiah kepada 310 wisudawan-wisudawati, Rizal meminta kepada para mereka supaya memegang teguh 3G, yaitu gesit otak, gesit tangan dan gesit gaul. Gesit otak artinya mahasiswa harus cerdas. Gesit tangan, mahasiswa harus kreatif dan cepat mengambil keputusan. Sedangkan gesit gaul berarti harus banyak mempunyai kawan dan terus membangung jaringan. Ia juga menegaskkan bahwa Organisasi bisa menjadikan mahasiswa gesit gaul. Karena organisasi bisa membangun jaringan dan mengasah leadership atau kepemimpinan.

Selanjutnya Rizal banyak berbicara soal Gus Dur. “Gus Dur percaya Indonesia ini negara yang sangat luas lautnya, sangat banyak potensi ikannya. Dan seharusnya ikan itu bisa membuat rakyat Indonesia lebih sejahtera, bisa makan banyak protein,” kata Rizal usai berziarah, seperti yang dilansir detik.com. Rizal juga mengatakan bahwa pemrakarsa adanya menteri kemaritiman adalah Gus Dur saat menjabat sebagai Presiden RI.

Sebelumnya, Mantan Menteri Perekonomian di era Gus Dur, ini berziarah ke makam para masyaikh Tebuireng yang berada di kompleks Pesantren Tebuireng. Rizal sangat mengagumi sosok Gus Dur. “Makamnya sederhana banget ya,” singkat Rizal saat melihat makam Gus Dur.

“Kesederhanaan Gus Dur bisa dilihat dari tempat peristirahatan terakhirnya. Ini harus dijadikan suri tauladan untuk anak bangsa. Biasanya tokoh-tokoh besar memiliki makam yang megah dan monumental,” kata Rizal kepada wartawan

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Usai menyampaikan orasi ilmiah dan berziarah ke makam “Sang Idola”, Rizal Ramli dan rombongan langsung meninggalkan lokasi, segera menuju Bandara Juanda Surabaya dan kembali ke Ibu Kota Jakarta. (nurul/abror)