Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz memberi sambutan pada malam refleksi hari kemerdekaan Indonesia.

Tebuireng.online— Pada Rabu 16 Agustus 2023 malam, santri Pesantren Tebuireng merefleksikan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Para santri berkumpul di masjid dan halaman pondok putra pesantren Tebuireng, dalam agenda “Refleksi Hari Jadi NKRI ke-78”.

Dalam acara itu turut hadir Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz, mudir pembinaan pondok, KH. Lukman Hakim, Ust Slamet Habib selaku kepala pondok putra Tebuireng,  jajaran pengurus pondok putra pesantren Tebuireng, dan juga tamu undangan yang sekaligus mengisi acara pada malam itu yakni KH Ahmad Chamim Tohari.

Dalam acara tersebut dalam sambutannya KH Abdul Hakim Mahfudz sedikit cerita tentang sejarah perjuangan Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari ketika mendirikan pesantren Tebuireng dan tentang kemerdekaan Indonesia.

Beliau bercerita kalau Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari selain menjadi pengasuh pondok beliau adalah saudagar kaya, pejuang, pendidik, ketika beliau kembali dari Makkah kemudian mendirikan pondok pesantren Tebuireng pada tahun 1899.


Pada saat itu, ceritanya, Indonesia sedang dijajah oleh Belanda dan kondisi masyarakat saat itu masih miskin, melihat kesenjangan itu Hadratussyaikh berpikir kalau rakyat akan sulit diajak ngaji jika masalah ekonomi belum terselesaikan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dari situ beliau membeli tanah di antara milik masyarakat kemudian bersama-sama dengan masyarakat mengatur pengairan sawah, cara tanam, mendampingi masyarakat sampai sawah-sawah mereka produksinya meningkatkan pelan-pelan sampai kemudian ekonominya meningkatkan lalu mulailah masyarakat suka dengan pengajian.


“Inilah pentingnya sejarah dan kita harus paham, seperti di Al Quran banyak kisah dahulu yang diungkit kembali agar bisa dijadikan keteladanan, dan kalau di Tebuireng Hadratussyaikh lah yang menjadi teladan dan contoh,” ungkap Gus Kikin.

Untuk diketahui, pada malam itu acara refleksi kemerdekaan juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi dari perwakilan setiap unit di Tebuireng diantaranya;

Mts : Ikhtiar Ahmad Hafiz Azka

SMP: Nauvi Hilmi Daffa

Aliyah : Ahmad Dinajad

SMA : Rahmat Surya Wijaya

Mualimin : Al-Hakim

Acara selanjutnya yaitu acara inti pembacaan puisi oleh KH Chamim Tohari beliau membawakan puisi 18 halaman yang ditulis pada 2017 lalu, pada acara yaitu doa beliau juga memimpin pembacaan doa dengan menggunakan bahasa Indonesia.


Pewarta: Nurdin