Tebuireng.online— Pesantren Tebuireng gelar upacara peringatan HUT kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia di lapangan Universitas Hasyim Asy’ari pada Kamis (17/08/2023).
Menurut keterangan dari official upacara, ada sekitar 5000 santri Tebuireng dari seluruh unit pendidikan yang ada di pondok pusat, berkumpul di lapangan ini. Para santri sudah berkumpul sejak pukul 07.00 WIB pagi di lapangan.
Upacara ini dipimpin langsung oleh pengasuh, KH. Abdul Hakim Mahfudz, dalam pidatonya beliau menyampaikan, bahwa Tema peringatan kemerdekaan kali ini, akan membangun SDM yang berkualitas, unggul, serta berkarakter.
“Dalam rangka menyongsong hal tersebut, Pesantren Tebuireng sedang merencanakan tranformasi menyongsong 150 tahun Pesantren Tebuireng, dengan visi ‘pesantren terkemuka, penghasil insan pemimpin berakhlak mulia’,” ungkap Pengasuh Pesantren Tebuireng.
Dalam melaksanakan upacara peringatan HUT ke-78 RI di Tebuireng ini, dikatakan bahwa persiapannya cukup singkat.
“kita itu persiapan untuk mensukseskan upacara ini sekitar 3 minggu, tugasnya dibagi-bagi. Untuk PASKIBRA itu dari unit SMA A. Wahid Hasyim, SMP AWH itu Drumbandnya, dan MTs Salafiyah Syafi’iyah kebagian paduan suara,” ujar koordinator official upacara HUT RI, Bu Ulfa dari unit SMA.
Meski persiapan hanya 3 minggu, Nayla Nadia asal Gresik, salah satu petugas upacara, merasa sangat puas dengan hasil kerja keras yang telah dilakukan.
“Sangat puas sekali. Kitakan latihannya mulai dari pagi lepas salat dhuha, sampai 11. Terus waktu bertugas itu deg-degan banget. Soalnya didepan pengasuh langsung. Namun, Ini pengalaman baru juga buat saya.”
Santri yang terpilih menjadi petugas upacara ini, khususnya paskibra itu diseleksi langsung dari ekskul-nya masing-masing di sekolah. Baru setelah diseleksi, didatangkan pelatih dari Tentara. Pelatih petugas upacara dari satuan Koramil Diwek mengungkap bahwa sikap anak-anak ini patriotis semuanya.
“Meski hanya dikasih waktu 3 minggu, Hasilnya, Alhamdulillah disiplin meningkat. Kalo sebelumnya, kumpulnya belum bersama-sama, 3 minggu (setelah latihan) mereka kompak semuanya,” ujar pelatih dari TNI.
Selain itu, outfit seragam petugas upacara dan sebagian kepala-kepala unit pada upacara ini juga menarik. Bawahan merah dan baju putih bagi kepala unit, serta seragam petugas upacara yang dikombinasikan sarung warna cerah merah, dipakai dengan konsep kain dagang luar (konsep kain melayu).
Pewarta: Fahrizal