Sumber gambar: http://liputanislam.com

Oleh: Rara Zarary*

Manusia dalam urusan kehidupannya tidak selalu berjalan mulus. Ada banyak hal yang muncul sebagai masalah dan musibah. Salah satunya adalah kesalahpahaman atau ketidaksukaan seseorang pada orang lain karena sebuah tindakan. Hal tersebut tak jarang membuat kita menjadi mudah terpancing emosi baik hanya menimbulkan kemarahan hingga pada tingkat kebencian.

Sebenarnya tidak ada yang suka pada kondisi panas demikian. Namun memang tidak bisa dipungkiri, sebagai manusia yang memiliki sifat manusiawi, maka barangkali rasa marah dan emosi itu tidak terkendali hingga membuat diri kita sendiri berada dititik tidak sadar diri, padahal kita tahu bahwa hal itu sangat menguras energi kita dan hanya akan menyesakkan dada.

Ada beberapa hal yang mungkin bisa kita lakukan untuk mampu menghindari atau setidaknya meredakan emosi kita:

Tenangkan Diri

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ingatlah bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna. Semua orang memiliki potensi salah, lupa, bahkan hal-hal yang tidak kita sukai. Namun hal itu bisa kita hadapi dengan baik, yaitu sebuah pengertian yang baik terhadap perbedaan, dan sabar atas segala apa yang dihadapi oleh kita.

Di dalam hati, kita renungkan semua hal, hingga kita menemukan titik tenang. Jika sudah menemukan titik tenang, maka berpikirlah dengan tenang, apa yang sebaiknya dilakukan agar tidak semakin membuat suasana jadi tak nyaman.

Bisa dengan cara sederhana seperti tarik nafas pelan-pelan, hembuskan, lalu tersenyumlah. Duduk santai, minum teh, dan mulailah berpikir dengan rapi dan baik atas persoalan yang membuat dirimu terpancing emosi.

Belajar Memaafkan

Beberapa hal yang membuat dada kita sesak adalah karena kita tidak bisa memaafkan masa lalu kita. Baik itu masa lalu diri sendiri atau masa lalu yang terkait dengan orang lain. Contoh sederhana adalah kita sering terpancing (lagi) emosi saat kita melihat ada seseorang yang di masa lalu kita memiliki peran menyakitkan. Atau bahkan hal-hal sederhana seperti kejadian yang mengingatkan kita pada suatu hal buruk dan kita merasa marah pada diri sendiri atau kepada orang lain.

Hal ini memang sangat sulit untuk diabaikan dan dilupakan, tetapi demi ketenangan jiwa kita harus merelakan untuk melupapakan hal-hal demikian dan memaafkan semua yang pernah terjadi. InsyaAllah dengan begitu, kita akan lebih tenang dan akan mendapatkan kehidupan lebih bahagia. Intinya, jangan terlalu berlama-lama memendam perasaan yang akan menyiksa diri kita sendiri.

Berwudlu dan Baca Ta’awuz

Dengan berwudlu, kita akan kembali fresh. Pikiran akan lebih tenang. Jika belum, bacalah ta’awuz dan perbanyaklah menyebut nama Allah. Meminta ampunan dan perlindungan padaNya. Sebab dengan mengembalikan semua perasaan padanya, kita akan lebih merasa betapa kita adalah manusia lemah yang tak pantah memiliki amarah.

Carilah Tempat Nyaman

Yang dimaksud tempat nyaman di sini bukan cafe, tempat keramaian, atau tempat-tempat lain yang biasa dikunjungi anak zaman sekarang untuk menghilangkan stres. Sejatinya andai kita mau sadar, tempat ternyaman adalah di tempat-tempat ibadah. Duduk rapi di sana, menunduk, meminta pertolongan pada Allah, dan pikirkanlah dengan tenang apa yang sedang menimpa diri kita. Jika perlu ambillah kitab suci dan renungkanlah setiap makna dalam ayat-ayatNya. Hal ini menjadi cara mengalihkan emosimu menjadi energi positif dalam memahami kuasanya Tuhan.

Jika sudah mencoba berbagai upaya ini, bismillah dan berusahalah percaya bahwa Allah tak pernah mengabaikan kita, andai kita mau sadar dan memilih lebih mendekat padanya, baik dalam keadaan bahagia atau berduka.


*Penulis antologi Cerpen & Puisi. Pengguna aktif akun IG @sabdawaktu