Sumber ilustrasi: http://aihanifah.com/ali-bin-abi-thalib-ra/

Islam mengajarkan umatnya untuk menghormati dan berbuat baik kepada sesama, termasuk kaum lansia. Pernahkah mendengar kisah Rasulullah SAW menghormati seorang Yahudi yang tua renta dan buta yang sering sekali menghina Rasulullah. Rasulullah justru membaiki lelaki tua itu, bahkan menyuapinya ketika ia sakit. Teladan yang seperti itu, juga ditunjukkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah.

Pada suatu ketika Sayyidina Ali karramallahu wajhah sedang tergesa-gesa berjalan menuju masjid untuk melakukan jamaah shubuh. Akan tetapi dalam perjalanan, di depan beliau ada seorang kakek tua yang berjalan dengan tenang. Kemudian Sayyidina Ali memperlambat langkah kaki agar tidak mendahului, karena memuliakan dan menghormati kakek tua tersebut.

Hingga hampir mendekati waktu terbit matahari barulah beliau sampai dekat pintu masjid. Dan ternyata kakek tua tersebut berjalan terus tidak masuk ke dalam masjid, yang kemudian Sayyidina Ali karramallahu wajhah akhirnya mengetahui bahwa kakek tua tersebut adalah seorang Nasrani.

Pada saat Sayyidina Ali karramallahu wajhah masuk ke dalam masjid beliau melihat Rasulullah beserta jamaah sedang dalam keadaan ruku’. (Sebagaimana diketahui bahwa ikut serta rukuk bersama dengan imam sama dengan masih mendapatkan satu rakaat). Rasulullah waktu itu memanjangkan waktu ruku’nya hingga kira-kira dua ruku’. Kemudian Sayyidina Ali karramallahu wajhah ber-takbiratul ihram dan langsung ikut serta ruku’.

Setelah selesai shalat para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah tidak biasanya engkau rukuk selama ini, ada apakah gerangan?”. Dalam riwayat lain Sayyidina Ali bertanya juga bertanya langsung kepada Rasulullah SAW.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Beliau menjawab, “Ketika aku rukuk dan membaca subhana rabbiyal adhimi sepeti biasanya dan hendak mengangkat kepalaku, tiba-tiba datanglah malaikat Jibril ra meletakkan sayapnya dipunggungku dan menahanku dalam waktu yang cukup lama. Setelah ia menangkat sayapnya aku mengangkat kepalaku.

Ketika ditanya oleh para sahabat alasan Jibril ra melakukan itu, Rasulullah mengaku juga tidak tahu dan tidak sempat menanyakan itu. Kemudian malaikat Jibril AS datang dan berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Muhammad, sesungguhnya waktu itu, Ali sedang bergegas menuju masjid untuk jamaah Shubuh, sedang di perjalanan ada seorang kakek tua Nasrani berjalan di depannya. Ali juga tidak mengetahui kakek tua itu seorang Nasrani.

Ali tidak mau mendahuluinya karena dia sangat menghormati dan memuliakan kakek tua tersebut. Kemudian aku diperintah oleh Allah SWT untuk menahanmu saat rukuk sampai Ali datang dan tidak terlambat mengikuti jamaah Shubuh”

Yang lebih membuta takjub, sampai-sampai Selain itu Allah SWT juga memerintah malaikat Mikail untuk menahan matahari menggunakan sayapnya hingga matahari tidak bersinar sampai jama’ah selesai.

Demikianlah hikmah kisah teladan Sayyidina Ali karramallahu wajhah yang sangat menghormati dan memuliakan orang yang tua walaupun beragama Nasrani. Semoga bermanfaat bagi kita semua.


Sumber:

kitab Qomi’ at Tughyan karya Syekh Nawawi bin Umar al-Bantani

Kitab al Mawaidz al Ushfuriyah karya Syaikh Muhammad bin Abu Bakar al Ushfury