Ratusan warga nahdliyin dalam acara harlah NU ke-94 yang digelar di GOR Chasbullah Said Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas Jombang, Rabu (12/04/17). (Foto : Ririf)

Tebuireng.online- Ratusan Nahdliyin yang berasal dari MWC dan Banom-Banom NU di Jombang mengikuti tasyakuran harlah ke-94 NU dan Silatda (Silaturahim Daerah) kader penggerak NU di GOR Chasbullah Said Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas Jombang, Rabu (12/04/17).

Acara tersebut dibuka dengan ajang silaturrahim kader penggerak NU pada siang harinya, yang kemudian dilanjutkan dengan Apel Kader, dan setelah Isya’ ratusan Nahdliyin yang memadati GOR Chasbullah Said itu bersama-sama berdoa untuk keselamatan umat yang dipimpin langsung oleh para masyayaikh, ulama, dan Kiai NU.

Tampak hadir pada kegiatan tersebut Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang KH. Isrofil Amar, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Anwar Iskandar, dan banyak kiai lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas KH. Hasib Wahab mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya tasyakuran harlah ke-94 NU yang telah dilaksanakan di Tambakberas.

Kulo atas nami shohibul bait yang di tempati kegiatan PCNU, pertama menyampaikan terimakasih karena telah dipilih menjadi tempat untuk tasyakuran harlah ke-94 NU,” ujar Kiai Hasib.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Menurutnya, dalam rangka menyongsong satu abad NU dengan berdoa untuk bangsa dan para pendahulu NU adalah sangat penting untuk tetap menjaga kesinambungan barokah. “Saya merasa bangga kepada pengurus karena masih ingat bahwa salah satu pendiri NU adalah dari Tambakberas,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, beliau juga memperjelas bahwa tokoh-tokoh pendiri NU adalah berasal dari Jombang ini. “Jadi yang mendirikan NU itu dari Jombang, yaitu tiga serangkai dari Jombang, Kiai Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab Hasbullah, dan Kiai Bisri Syansuri,” tegasnya.

Kiai Hasib juga mengungkapkan bahwa di dalam memorandum of understanding (MoU) Indonesia dengan Arab Saudi, salah satunya adalah sepakat untuk mengembangkan dan melestarikan Islam yang berpaham moderat, saling menghargai, dan menghormati faham-faham yang ada di dunia ini.

Terakhir beliau berharap Konfercab yang akan digelar di Tebuireng mendatang dapat berjalan dengan baik, lancar, dan dapat menguatkan NU sebagai Islam yang moderat dan toleran yang diridhoi Allah SWT.

“Konferensi tanggal 22-23 yang akan dilaksanakan di Tebuireng, semoga bisa berjalan dengan lancar dan bisa memilih pemimpin dengan tepat dan benar serta diridhoi oleh Allah SWT.

Uniknya, pada akhir acara ditutup dengan penyerahan koin kemandirian NU yang dikumpulkan sejak tanggal 6 Februari 2017 sampai tanggal 12 April 2017 mencapai dana sekisar Rp. 27.028.705,- yang  secara simbolis diberikan Ketua Laziznu, Didin Sholahudin kepada Ketua Tanfidziyah KH. Isrofil Amar yang kemudian diserahkan kepada ketua pelaksana Konfercab NU.

Pada acara tersebut panitia juga menyediakan tumpeng yang berjumlah 94 sesuai dengan harlah yang ke-94 NU , yang dihimpun dari warga Nahdliyin sendiri.


Pewarta : Rif’atuz Zuhro

Editor : Munawara, MS

Publisher : Munawara