Ramadhan di Era Digital, Menebar Kebaikan melalui Teknologi

Oleh: Sunnatullah*

Bulan Ramadhan merupakan bulan keberkahan, bulan penuh ampunan, dan bulan di mana semua amal ibadah akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Swt. Maka, sudah sepatutnya bagi kita semua untuk mengindahkan kesempatan satu bulan ini dengan benar-benar maksimal. Peluang-peluang untuk bisa mendapatkan keberkahan Ramadhan harus benar-benar bisa kita dapatkan, termasuk juga melalui teknologi di era digital saat ini.

Menebar kebaikan di era digital melalui teknologi, seperti WhatsApp Messenger, Instagram, Facebook, TikTok dan yang lainnya, tidak boleh kita anggap remeh dan sepele, karena hal ini merupakan salah satu upaya sederhana dan paling ringan untuk kita lakukan di era saat ini, mulai dari cara yang paling sederhana, seperti berkomentar positif, mengajak pada kebaikan, tidak saling mencaci antar sesama dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, Rasulullah Saw berpesan kepada kita semua untuk tidak pernah menyia-nyiakan hal-hal baik sekecil apa pun. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Abu Dzarrin al-Ghifari, Rasulullah saw bersabda:

لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ اَلْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Artinya, “Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikit pun, meski hanya bertemu dengan saudaramu dalam keadaan wajah yang tersenyum.” (H.R Muslim).

Merujuk penjelasan Syekh Abul Hasan al-Mubarakfuri dalam kitab Mir’atul Mafatih Syarhi Misykatil Mashabih, bahwa inti dari hadits di atas adalah mengajak kita semua untuk selalu menampakkan kebahagiaan dan memberi dukungan apa yang dilakukan oleh orang lain, salah satunya adalah dengan tersenyum ketika bertemu dengan sesama, sehingga dengan cara tersebut, orang lain akan merasakan kebahagiaan dan kenyamanan.

Termasuk dalam konteks tema kita saat ini berupa menebar kebaikan melalui teknologi, adalah dengan cara berkomentar yang baik dan memberikan dukungan terhadap orang lain, serta menghindari komentar-komentar ataupun postingan yang menyinggung, menghina, mencaci-maki dan menyakiti perasaan orang lain.

Oleh karena itu, Rasulullah Saw ketika ditanya tentang orang Islam yang paling utama, beliau menjawab adalah orang y ang bisa menahan tangan dan lisannya untuk tidak menyakiti orang lain. Dalam haditsnya, Nabi bersabda:

عَنْ أَبِي مُوْسَى قَالَ: قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيُّ المُسْلمِينَ أفْضَلُ؟ قَالَ: مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Artinya, “Dari Abu Musa, ia berkata: Aku bertanya, wahai Rasulullah, kaum muslimin manakah yang paling utama? Nabi menjawab: orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya.” (Muttafaq Alaih).

Merujuk penjelasan Imam Abu Zakaria an-Nawawi dalam kitab Syarhun Nawawi, bahwa barometer kesempurnaan Islam seseorang adalah ketika ia sudah bisa menjaga lisannya untuk tidak membicarakan keburukan orang lain, menjaga lisannya untuk tidak menyakiti hati mereka dengan perkataan dan menjaga lisannya untuk tidak mengeluarkan kata-kata kotor, serta juga bisa menjaga tangannya untuk tidak mengambil hak-hak orang lain. (Lihat, Syarhun Nawawi ‘ala Shahihi Muslim, [Beirut, Darul Ihya at-Turats: 1392], juz II, halaman 10).

Dengan berpijak pada penjelasan di atas, maka sudah seharusnya momentum Ramadhan ini tidak hanya sebagai ladang untuk memetik keberkahan melalui ibadah jasmani saja, namun juga ladang untuk memanen keberkahan melalui teknologi, terkhusus saat ini perkembangan teknologi sudah sangat canggih, maka memanfaatkan kesempatan tersebut merupakan langkah terbaik bagi kita semuanya.

Adapun cara-cara untuk bisa meraih keberkahan melalui teknologi adalah sebagai berikut: Pertama, dengan cara memberikan komentar dan edukasi positif di media sosial, menyebarkan kebaikan, mengajak pada perbuatan ibadah dan hal-hal manfaat lainnya. Kedua, menggunakan teknologi dengan bijak, bertanggung jawab dan penuh etika dan kesopanan. Ketiga, tidak berkomentar negatif yang bisa memicu pada perdebatan yang tidak memiliki faedah dan kebaikan.

Cara-cara di atas merupakan upaya kita semua untuk bisa meraih keberkahan di bulan Ramadhan melalui teknologi, sehingga nilai-nilai pahala bisa kita petik setiap kita menggunakan media sosial, dan akan dicatat sebagai amal baik oleh para malaikat. Hal ini sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Qur’an, yaitu:

إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)

Artinya, “(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS Qaf [45]: 17-18).

Demikian adanya kultum Ramadhan dengan tema menggapai keberkahan Ramadhan di Era Digital: Menebar Kebaikan melalui Teknologi. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bisshawab.

Baca Juga: 8 Tips Membuat Konten Digital bagi Santri

*Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.