santri tebuireng mencari ilmu
santri tebuireng mencari ilmu

Oleh: Albii*

Siapa kiranya yang tak tahu pesantren? Pesantren merupakan tempat mencari ilmu yang di dalamnya sudah ada asrama dan sekolahnya. Di sana juga mengajarkan ilmu-ilmu agama dan ilmu umum yang berimbang, meski banyak orang yang mengatakan di pesantren hanya condong mengajarkan ilmu agama, tapi yang sebenarnya terjadi tidaklah demikian. Seperti yang dapat kita lihat di Pesantren Tebuireng, termasuk pesantren terbesar di Jawa Timur ini dan tidak hanya mengajarkan ilmu agama saja, di sini semuanya berimbang baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum.

Tapi kali ini kita tidak akan membahas tentang Pesantren Tebuireng, kita akan membahas tentang konten-konten di pesantren. Era media sosial, banyak konten-konten baru bermunculan, semua instansi baik pesantren ataupun pemerintah punya akun media sosial untuk kebutuhan pemasaran. Akan tetapi semakin ke sini, media sosial sudah beralih fungsi sebagai wadah kekreatifan individu, tak hanya kreatif saja, tapi juga untuk sekadar bersenang-senang di media sosial.

Hal tersebut menjadikan konten-konten pesantren menjadi redup peminat, entah karena tertinggal zaman atau tertinggal gaya penyampaian. Itu benar-benar sangat disayangkan, karena saat ini pesantren sedang menjadi tujuan banyak orang tua untuk menitipkan anaknya supaya bisa mempelajari ilmu agama dengan benar. Sebagai kaum milenial harusnya kita bisa membantu untuk meningkatkan peminat konten pesantren, tentu dengan cara yang tepat yang juga memperhatikan keunikan, ringan, dan menarik.

Mari kita tarik mundur ke belakang. Kenapa konten pesantren kurang peminat, dan kenapa konten yang kurang ada faedahnya malah menjadi incaran konsumen, bahkan sampai ditirukan. Kita ambil contoh konten tik tok tentang anak punk yang diwawancarai dan dijadikan konten, itu malah banyak yang mengcosplay dan cepat sekali viral. Kenapa bisa begitu? Sedangkan ada konten pesantren yang di dalamnya ada ilmu dan hal berfaedah malah sepi peminat dan sedikit dibagikan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kenapa bisa begitu? Ternyata setelah penulis melakukan survei ke banyak orang pada umumnya jawabnya sepele, “karena lebih senang konten ringan saja, yang tidak memberatkan pikiran, karena konten ini adalah hiburan untuk waktu senggang.”

Setelah mengetahui jawaban dari banyak orang yang demikian, kira-kira apa yang harus kita lakukan selanjutnya untuk keberlangsungan konten pesantren? Maka salah satunya adalah mengolah konten yang dikemas lebih ringan dan menarik.

Nah, apa saja cara yang mudah agar konten pesantren menjadi konten ringan, menghibur tapi juga mengedukasi. Berikut ini beberapa tips agar bisa membuat konten menarik:

Tentukan audien yang akan kamu tuju dan pahamilah

Maksudnya, kamulah sebagai konten kreator yang harus bisa mengetahui dan memahami audiens yang biasanya melihat kontenmu. Jika konten ini berhubungan dengan pesantren maka audiens-nya tidak jauh dari para santri, dan wali santri. Maka dari itu angkatlah konten yang berhubungan dengan kegiatan santri, atau lebih dekat lagi kegiatan sehari-hari para santri.

Kehidupan sehari-hari, seperti a day in my life

Karena ini konten pesantren, maka bisa jadi itu diisi kegiatan para santri dari pagi hingga istirahat malam. Hal itu akan memicu daya tarik bagi wali santri untuk membagikan ke banyak orang, dan itu yang membuat konten kita banyak dilihat orang.

Berdasarkan pengalaman pribadi

Konten ringan itu tidak jauh-jauh dari pengalaman pribadi dan kehidupan sehari-hari, seperti contoh guyonan atau tebak-tebakan ala santri, itu sudah bisa dijadikan konten yang menarik, karena memang guyonan santri itu memiliki ciri khas yang harus ditonjolkan untuk menarik minat pengguna akun media sosial.

Selalu up isu terkini, atau konten viral yang sedang tranding

Siapa sekarang yang tak tahu anak Raffi Ahmad, Rayanza atau yang akrab dipanggil Cipung. Kita ambil contoh itu saja karena yang sedang viral saat ini adalah konten tentang Cipung, video lucu dari Cipung itu bisa kita kolaborasikan dengan konten kita, sebagai konten kreator kita harus pandai-pandai mengedit dan melihat sumber mana yang menjadikan konten yang kita buat ini viral.

Selalu tampilkan hal yang menarik awal konten

Ambillah cuplikan paling menarik yang ada di dalam konten pesantren yang sudah kamu buat, bisa jadi dari visual para santri atau pembicaraan yang ada di dalam konten itu. Hal itu sangat mempengaruhi penonton dan bisa membuat konten kita viral dengan mudah, dan agar penonton menjadi terpengaruh dan ingin lanjut menonton.

Gunakan backsound yang tengah viral

Jangan diabaikan, membuat konten video tidak harus mencocokkan arti dari sebuah lagu untuk sebuah video yang sudah kita buat. Kita hanya perlu mencocokkan apakah seirama dan sudah banyak yang kenal dengan lagu tersebut atau tidak. Karena itu juga mendukung optimasi pencarian video atau konten kita. Yang paling penting dalam memilih lagu backsound itu jauhi lagu yang artinya tidak sopan, selebihnya hanya soal cocok tidaknya dengan editan video yang sudah kamu buat.

Sertakan hastag agar mudah dicari

Hastag bagi pemula itu sangat penting, oleh karna itu carilah dan gunakan hastag yang memang sudah dipakai banyak orang, agar kontenmu juga bisa masuk dalam pencarian banyak orang.

Editing Yang menarik

Selain musik, editing video yang menarik itu sangat penting, sekarang sudah banyak tamplate untuk mempermudah proses pembuatan konten, sisanya tinggal kretivitas kita yang dibutuhkan, bagaimana cara kita menentukan angle video/foto, dan gunakanlah smartphone yang sudah mempunyai kualitas bagus sehingga bisa jadi nilai tambah untuk konten itu.

Ada 8 cara yang bisa kamu lakukan untuk memulai membuat konten yang ringan namun berkualitas, tentukan tema yang menarik dan yang tidak garing. Semoga tips di atas bisa membantu kamu untuk menjadi konten kreator yang berhasil. Selamat mencoba.

*Mahasiswi KPI Universitas Hasyim Asy’ari